Bandung (ANTARA News) - Indonesia akan menjadi tuan rumah konsorsium pelatihan internasional pengurangan risiko bencana bidang kesehatan yang akan diikuti sekurangnya 10 negara pada 16 November 2009.

Kepala Pusat Pengendalian Krisis Departemen Kesehatan (PPK) dr Rustam SB Pakaya, MPH di sela-sela pertemuan "Evaluasi Dalam Upaya Tanggap Darurat dan Pemulihan Krisis Kesehatan Akibat Bencana" di Bandung, Selasa menjelaskan, delegasi dari mancanegara itu adalah Nepal, Srilangka, India, Bangladesh, Thailand, Myanmar, Timor Leste, Bhutan, Maladewa, dan Korea Selatan yang diwakili lima anggota parlemennya, serta tuan rumah Indonesia.

Para peserta dari Indonesia adalah pimpinan dan staf sembilan PPK Regional dari DKIB Jakarta, Palembang, Medan, Semarang, Banjarmasin, Denpasar, Manado, Makassar, Surabaya, serta dua PPK Sub-Regional yakni Jayapura dan Padang.

Ia menjelaskan, kegiatan pelatihan tersebut diselenggarakan atas kerja sama Depkes dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Tujuannya adalah untuk saling bertukar ilmu dan pengalaman dari berbagai negara bagaimana menangani krisis kesehatan akibat dampak bencana.

"Dengan saling membagi ilmu dan pengalaman antarnegara diharapkan dapat ditemukan pola-pola standar untuk menangani masalah kesehatan yang terjadi karena bencana," katanya.

Bagi Indonesia sendiri, kata dia, kegiatan itu menjadi kesempatan untuk juga menjelaskan kepada publik internasional bahwa dengan berbagai bencana gempa dan tsunami yang pernah terjadi, telah cukup punya pengalaman menanganinya.

"Indonesia cukup punya sumber daya manusia (SDM) untuk bisa berbagi pengalaman dengan berbagai bencana yang sudah terjadi," kata Rustam SB Pakaya.

Sementara itu, Ketua Panitia Evaluasi kegiatan itu dr Lucky Tjahjono, M.Kes menjelaskan, kegiatan itu berlangsung selama dua hari (2-3/11) diikuti lebih kurang 100 peserta.

Setelah kegiatan evaluasi itu diharapkan para peserta dapat menularkan ilmu yang diperoleh kepada jajaran kesehatan di daerah masing-masing. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009