Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) dalam waktu dekat akan merealisasikan penerbitan obligasi Rp1,5 triliun, yang di antaranya akan digunakan untuk membiayai proyek listrik 10.000 MW.

Wakil Direktur Utama PLN Rudiantara di Jakarta Selasa mengatakan, sekarang pihaknya sedang memproses penerbitan obligasi tersebut di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bappepam-LK).

"Sebelum akhir tahun ini, obligasi sudah diterbitkan," katanya.

PLN sudah menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, dan PT Danareksa Sekuritas sebagai penjamin emisi obligasi rupiah berdenominasi Rp1,5 triliun.

Selain proyek 10.000 MW, dana obligasi Rp1,5 triliun itu juga akan dimanfaatkan untuk pengembangan investasi dan biaya operasional.

Sebelumnya, PLN juga sudah menerbitkan obligasi internasional senilai 1,25 miliar dolar AS bertenor 10 tahun dengan kupon 7,75 persen dan imbal hasil (yield) 7,875 persen.

Obligasi yang direncanakan buat menambah belanja modal dan kebutuhan korporat secara umum tersebut mencatat kelebihan permintaan hingga 4,3 miliar dolar AS.

Proyek 10.000 MW masih membutuhkan dana Rp20 triliun yang terdiri dari pembangkit Rp11 triliun termasuk tambahan Rp4 triliun buat PLTU Kaltim dan PLTU Riau, dan transmisi Rp9 triliun.

PLN optimis sisa kebutuhan dana proyek 10.000 MW terpenuhi bersamaan penyelesaian megaproyek tersebut.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009