"Kami telah mengidentifikasi sejumlah kecil karyawan Wells Fargo dengan perangkat milik perusahaan yang telah menginstal aplikasi TikTok pada perangkat mereka," kata juru bicara Wells Fargo, dikutip dari The Verge, Minggu.
"Karena kekhawatiran tentang kontrol dan praktik privasi dan keamanan TikTok, dan karena perangkat milik perusahaan hanya boleh digunakan untuk bisnis perusahaan, kami telah mengarahkan karyawan tersebut untuk menghapus aplikasi dari perangkat mereka," dia melanjutkan.
Wells Fargo menambah perusahaan yang khawatir soal isu keamanan saat karyawan menggunakan aplikasi berbagi video singkat, yang pada April tercatat mengantongi 2 miliar unduhan.
Pada Jumat (10/7), Amazon mengatakan telah mengirim email "salah" kepada karyawan yang meminta mereka menghapus TikTok dari perangkat seluler dengan alamat email kantor. Amazon kemudian mengklarifikasi bahwa "tidak ada perubahan pada kebijakan kami saat ini sehubungan dengan TikTok."
TikTok milik perusahaan asal China, ByteDance, merupakan salah satu dari beberapa aplikasi yang baru-baru ini terungkap mengakses data clipboard pengguna iPhone saat berjalan di latar belakang.
Praktik ini ditemukan melalui fitur baru dalam versi beta iOS 14, yang mengingatkan pengguna ketika ada aplikasi yang menyalin dari tulisan clipboard. TikTok mengatakan telah menghapus fitur tersebut.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, pada awal pekan ini mengatakan bahwa pemerintah Trump sedang mempertimbangkan pelarangan TikTok, meskipun tidak sepenuhnya jelas bagaimana pelarangan semacam itu akan bekerja dalam praktiknya.
Sebelumnya, militer AS telah melarang penggunaan TikTok pada perangkat milik pemerintah.
Baca juga: Amazon klarifikasi larangan karyawan gunakan TikTok adalah kesalahan
Baca juga: Amazon sempat larang karyawan pakai TikTok
Baca juga: Soal blokir, TikTok komitmen kerja sama dengan pemerintah
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020