Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon mengatakan, pihaknya siap menerima Yuddy Chrisnandi yang berniat hijrah dari Partai Golkar.

"Kami sangat welcome dengan kehadiran tokoh-tokoh muda yang memiliki visi misi sama dengan Partai Gerindra. Jadi, tentu kami siap untuk menerima," katanya menjawab ANTARA di Jakarta, Rabu.

Fadli mengatakan, Yuddy telah melakukan komunikasi tentang kemungkinan tokoh muda Golkar itu bergabung dengan partai berlambang Kepala Burung Garuda tersebut.

Ia menjelaskan, Partai Gerindra kini tengah bersiap berbenah secara menyeluruh guna menjadikan partai yang baru setahun berdiri itu, menjadi besar dan diperhitungkan di peta perpolitikan nasional.

"Kita telah membentuk badan khusus untuk mengkaji lebih dalam pembenahan yang dilakukan termasuk menerima tokoh-tokoh muda dari berbagai kalangan, seperti Golkar, yang mempunyai visi, misi dan cita-cita sejalan dengan Gerindra," ujarnya.

Tentang posisi yang ditawarkan dalam kepengurusan Gerindra, Fadli mengatakan, pihaknya masih menunggu proses keluarnya Yuddy dari Golkar.

"Jika seluruh proses selesai, dan yang bersangkutan resmi keluar dari Golkar dan bergabung dengan Gerindra, maka baru kita bahas lebih lanjut apa posisi yang akan ditawarkan kepada Yuddy," paparnya.

Politisi muda Golkar Yuddy Chrisnandi mengatakan, dirinya tengah mempertimbangkan untuk bergabung dengan Gerindra atau Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Saat ini saya sedang pertimbangkan bergabung dengan Gerindra atau Hanura," katanya.

Yuddy menilai, kedua partai itu masih baru dan masih memiliki idealisme yang mampu menampung gagasannya, atau sejalan dengan alasan mantan anggota Komisi I ini meninggalkan Partai Golkar, yakni karena merasa idenya sudah tidak mendapat tempat lagi.

Alasan lain Yuddy memilih kedua partai itu karena keduanya masih `beraroma` Golkar. Diakui Yuddy, banyak kader partai kedua partai itu yang sudah dia kenal. "Kedua partai ini didirikan oleh tokoh Golkar. Tak jauh berbeda nuansanya dengan Golkar," tuturnya.

"Keputusan saya hijrah sudah saya konsultasikan dengan keluarga dan konstituen saya, dan ternyata mereka mendukung. Saya tidak khawatir kalau dibilang (barisan sakit hati) itu," kata Yuddy.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009