Bantul (ANTARA News) - Keluarga Briptu Saiful, salah satu korban tewas akibat jatuhnya pesawat Cassa milik Polri di pegunungan Kembu, Kabupaten Mamberamo, Papua, sampai Sabtu malam menunggu kedatangan jenazah ini di rumah duka di Dusun Kadisoro, Pandak, Bantul.

"Sebelumnya kami menerima kabar jenazah diperkirakan akan tiba di Jakarta pada Sabtu sore, dan kemudian dibawa ke Bantul. Namun, sampai sekarang belum tiba, dan kami masih menunggu informasi," kata kakak kandung korban, Iqzan.

Menurut dia, hingga saat ini keluarga belum mengetahui secara pasti kapan jenazah korban akan tiba di rumah duka.

"Jika tidak ada halangan dan seluruh prosedur dilaksanakan, kemungkinan paling cepat pada Minggu (8/11) jenazah adik saya tiba dirumah duka," katanya.

Iqzan mengatakan sejak ada kabar dari media massa tentang kecelakaan pesawat terbang jenis Sky Truck milik Polri ini, dan adiknya turut menjadi korban, dari pihak Polri belum ada yang memberikan informasi kepada keluarga di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Keluarga justru tahu peristiwa tersebut dari media, bukan dari pihak Polri," katanya.

Ia mengatakan pada Senin (2/11) lalu isteri adiknya menelepon keluarga agar ayah dan ibunya segera berangkat ke Jakarta karena ada keperluan mendadak, tetapi tidak memberitahukan bahwa suaminya turut menjadi korban jatuhnya pesawat Cassa milik Polri tersebut.

"Ketika menelepon, isteri adik saya hanya mengatakan agar bapak dan ibu segera ke Jakarta karena ada keperluan penting, tanpa memberitahu apa yang terjadi dan menimpa almarhum adik saya," katanya.

Iqzan mengatakan ternyata setiba di Jakarta, ayahnya memberitahu kepada keluarga di Bantul bahwa Saiful menjadi salah satu korban kecelakaan jatuhnya pesawat terbang itu.

"Rencananya di Jakarta bapak mau diambil contoh darahnya untuk uji DNA, dan contoh darah sudah diambil," katanya.

Ia mengatakan keluarga pasrah dengan musibah yang menimpa adiknya itu, tetapi keluarga berharap jenazah yang nantinya akan dikuburkan adalah benar-benar jenasah Briptu Saiful.

"Keluarga iklas dan pasrah karena adik saya sedang menjalankan tugas. Keluarga bangga terhadap Saiful," katanya.

Briptu Saiful merupakan anak nomor delapan dari sembilan bersaudara dari pasangan Paijo dan Wastuti.

Saiful setelah menjalani pendidikan kepolisian, tinggal di Jakarta sejak 2001, dan menikah dengan Marni serta memiliki anak perempuan bernama Intan berusia tiga tahun.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009