Padang (ANTARA News) - Pasca gempa, penjualan emas meningkat tajam dari pada pembelian di Kota Padang, Sumatera Barat, sebab masyarakat masih membutuhkan dana segar untuk rehabilitasi rumah, dan bertahan hidup.

Ani, warga Purus, di Padang, Minggu, mengaku rela menjual gelang demi memperbaiki rumah yang rusak akibat gempa.

Bantuan yang diharapkan dari Pemerintah untuk rehab rumah yang rusak berat belum ada kepastian hingga saat ini, katanya.

"Dari pada menunggu lama-lama, untuk memperbaiki rumah yang rusak akibat gempa sementara bersama keluarganya tidak ada lagi rumah yang lain," kata Ani, Warga Purus, ketika di temui salah satu Toko Emas, di Padang, Minggu (8/11).

Dia menambahkan, untuk saat ini harga bahan bangunan sudah naik di sejumlah Toko bangunan.

"Mau tak mau harus menjual gelang kesayangan untuk menambah kekurangan material bangunan untuk memperbaiki rumah yang rusak akibat gempa",ujarnya.

Hal yang sama juga alami, Yuni, warga Tabing. Dia mengaku menjual kalung demi memenuhi kebutuhan hidup serta menambah kekurangan membeli bahan bangunan untuk memperbaiki rumah yang rusak sebab gempa yang terjadi Rabu (30/9) gedung kantor tempat Yuni berkerja sudah rata dengan tanah, akibat dirinya sudah berhenti kerja.

"Mau bagaimana lagi, kalau tak dijual sembako kami menipis, sementara tidak bekerja lagi, bisa-bisa tak makan," katanya.

Tingginya penjualan emas juga diakui pemilik toko mas BAYDURI, Riri yang berada di Kompelek pertokoan Koppas Plaza Padang.

Menurutnya pascagempa masyarakat memang lebih banyak menjual emas ketimbang membeli emas. Tapi yang membeli emas tetap ada, namun tak sebanyak pada waktu normal.

Padahal minggu pertama tiap bulan, merupakan jadwal pembelian emas, apalagi para pegawai atau karyawan baru saja mendapatkan gaji. "Tapi, sekarang mereka kebanyakan menjual," kata Akmal.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009