Makassar (ANTARA News) - Tim Search and Rescue (SAR) dan warga setempat berhasil menemukan sebanyak 18 orang korban dan terus mencari empat orang lagi yang masih tertimbun tanah longsor Kota Palopo Sulawesi Selatan (Sulsel).

Pencarian korban tanah longsor yang terjadi di Kelurahan Battang Kecamatan Wara Barat Kota Palopo hingga Senin (9/11) malam telah bertambah sebanyak 18 orang.

Sebelumnya, proses pencarian dari pagi hingga sore tadi telah ditemukan sebanyak sembilan orang.

Sementara suasana dipenampungan jenazah korban longsor terus berdatangan dan keluarga korban terus menanti kedatangan jasad keluarga mereka.

Sedangkan keluarga korban histeris dan tak kuasa melihat jenazah yang sudah kaku dan dipenuhi tanah. Melihat posisi jasad korban, diperkirakan mereka tertimbun tanah saat mereka tertidur dan berusaha melarikan diri dari hantaman tanah bercampur air ini.

Salah satu tim SAR mengungkapkan, tim gabungan SAR dari TNI, Polri, Tagana, Pemadam Kebakaran dan warga setempat mengalami kesulitan mencari korban akibat kurangnya peralatan yang memadai dan akses jalan yang terputus sehingga peralatan berat juga terhambat masuk.

Sebelumnya enam korban pertama ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, Senin sekira pukul 09.00 di pesisir sungai Bambalu. Mereka ditemukan di dua titik yaitu kilometer 13 dan kilometer 18 trans Palopo-Toraja. Korban kemudian di evakuasi ke Masjid Al Ikhlas, kelurahan Battang Barat.

Selang beberapa jam kemudian, sekitar pukul 14.00 Wita, tim kembali menemukan tiga mayat di kilometer 18 trans Palopo-Toraja. Beberapa diantara korban tersebut ditemukan dalam kondisi tragis karena sebagian tubuhnya dilalporkan sudah tidak ada.

Selain itu, setidaknya terdapat 51 titik longsor di kilometer 20 hingga kilometer 30, Jalan poros propinsi dari Palopo menuju Tana Toraja. Titik longsor yang terparah terjadi di Lingkungan To`jambu.

Sekitar 100 meter jalan provinsi di lingkungan ini dipastikan tidak dapat dilalui kendaraan. Sejauh ini tim penyelamat baru mengidentifikasi 15 unit rumah yang tertimpa longsor. Selain itu, sejumlah pipa PDAM yang merupakan salah satu proyek di Palopo juga mengalami kerusakan akibat timbunan longsor.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009