Surabaya (ANTARA News) - Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Rabu, menggelar kuliah umum tentang kantor berita dengan menampilkan pembicara Dr. Rajab Ritonga, MSi (Direktur SDM dan Umum Perum LKBN ANTARA).

Acara yang dihadiri sekitar 200 mahasiswa itu dibuka Wakil Rektor (Warek) III Unair Surabaya, Prof. dr. Soetjipto, MS, PhD, yang mewakili Rektor Unair Prof Fasich Apt, serta dihadiri Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Jatim D. Dj. Kliwantoro.

"Dua kantor berita Indonesia sudah tidak beroperasi yakni Kantor Berita Nasional Indonesia (KNI) dan Pemberitaan Angkatan Bersenjata (PAB)," kata Rajab Ritonga yang juga penulis disertasi tentang kantor berita itu.

Dalam kuliah umum yang dipandu Kepala Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Unair Yayan Sakti Suryandaru itu, ia mengatakan kedua kantor berita itu tutup pada kurun 1997-1998, akibat perkembangan teknologi informasi.

"ANTARA sendiri menyiasati perkembangan teknologi dengan menjual data yang banyak dibutuhkan para pelaku usaha, lalu kita juga menjual `content` (isi) dari komunikasi dan bukan menjual komunikasinya," katanya.

Namun, katanya, ANTARA juga akan mengambil posisi untuk tetap memberikan informasi yang bersifat alternatif dengan sudut pandang lain, guna melawan imperialisme kantor berita dari negara-negara maju dengan informasi dari versi mereka.

Menanggapi pertanyaan status ANTARA sebagai perum yang akan mempengaruhi netralitas ANTARA terhadap pemerintah, ia menilai, ANTARA tetap berada dalam posisi di tengah, sehingga ANTARA tidak akan propemerintah atau nonpemerintah.

"ANTARA akan menulis informasi yang berkaitan dengan pemerintah tapi sifatnya informasi yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Jadi, ANTARA tetap propublik," katanya.

Setelah kuliah umum, acara dilanjutkan dengan workshop jurnalistik dan jurnalistik fotografi di gedung C Fisip Unair yang diikuti 60-an mahasiswa Unair serta workshop fotografi jurnalistik untuk umum di Royal Plasa Surabaya.

"Kerja sama antara universitas dengan stakeholder itu penting agar terjadi `transfer of knowledge` sehingga mahasiswa selalu mendapatkan informasi yang baru dan meningkatkan kesiapan mahasiswa menghadapi dunia kerja," kata Prof Soetjipto.(*) 

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009