Yogyakarta (ANTARA News) - Lockstok Festival yang akan digelar tiga hari Jumat (13/11) hingga Minggu (15/11) di Stadion Kridosono Yogyakarta akan menghadirkan sekitar 100 band lokal yang tampil di formasi tiga panggung.

"Melalui pementasan ini akan tampil musisi-musisi lokal yang potensial, sehingga Yogyakarta akan mulai diperhitungkan sebagai salah satu barometer perkembangan musik di Indonesia, karena band lokal dengan semangat indie kini menjadi favorit di tanah air," kata koordinator Lockstock Festival Anggit Tut Pinilih di Yogyakarta, Rabu.

Sementara itu, salah seorang musisi Muhammad Marzuki yang lebih dikenal dengan nama Kill The DJ mengatakan, musisi lokal ini memiliki keinginan kuat menjadikan festival sebagai ajang untuk unjuk kemampuan bermusik.

Menurut dia, bukan sekedar laku di pasar musik, baik melalui "ring back tone" (RBT) maupun tayangan di televisi, namun lebih pada daya kreasi grup dalam berkarya.

"Banyak grup band tumbuh dan berkembang di Yogyakarta, bahkan arus indie label juga berangkat dari Yogyakarta. Kami ingin memberi ruang bagi mereka untuk berkumpul dalam festival," katanya.

Ia mengatakan keberadaan grup band yang tumbuh di Yogyakarta yang memiliki karakter unik dan kuat dengan beragam genre bermusik, akan bergantian tampil di tiga panggung utama di Stadion Kridosono.

Pada festival musik ini selain diisi dengan penampilan grup band, juga akan disemarakkan dengan sejumlah "booth" bagi komunitas musik, pelaku bisnis yang berhubungan dengan musik seperti toko musik, kursus musik, dan manajemen grup indie/label untuk bisa berinteraksi dengan pengunjung.

Ada pula rangkaian workshop manajemen grup dan pelatihan penulisan karya jurnalistik untuk peliputan atau trik menjadi wartawan musik yang berkualitas.

"Kami juga ingin tampilkan kesinambungan band lintas record label, bagaimana indie band yang akhirnya menembus major label kemudian sukses di blantika musik tanah air melalui gigihnya berkarya," katanya.

Anggit Tut Pinilih menambahkan dalam festival bertema "Harmonic Integration" ini keberadaan booth atau stand diharapkan tidak sekedar menjadi ajang eksibisi, namun sekaligus terjadi transaksi produk kreatif yang dihasilkan musisi.

"Ada potensi industri musik di tingkat lokal yang kini terus tumbuh, dan mereka eksis serta saling memberi inspirasi dengan grup band lainnya," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009