Caracas, (ANTARA News) - Venezuela Jumat mengatakan siap untuk menghukum organisasi media massa yang dianggap telah memanipulasi kata-kata Presiden Hugo Chavez.

Pernyataan tersebut dikeluarkan sehubungan dengan adanya konflik antara pemerintah sayap-kiri dengan media swasta, sebagaimana dikutip dari Reuters..

Chavez, yang sejak lama bertengkar dengan perusahaan pers yang kritis terhadap pemerintahannya, pekan ini kembali menyerang media karena salah memberitakan seruannya kepada militer untuk `siap perang`, menyusul ketegangan dengan negara tetangganya, Kolombia.

Diosdado Cabello, yang memimpin lembaga pemerintah yang mengawasi media, Conatel, mengatakan, dia akan memberi sanksi terhadap organisasi pers yang dianggap berusaha mengacaukan Venezuela.

"Di manapun kami temukan para manipulator yang tak berguna itu, yang memanfaatkan kata-kata presiden di luar konteks untuk manipulasi, kami jamin akan mencabut semua prosedur administratif yang mereka perlukan," katanya dalam pernyataannya.

Chavez meningkatkan jumlah penerbit suratkabar, jaringan TV dan pemancar-pemancar radio dengan dana publik untuk membendung media yang kritis terhadap sepuluh tahun pemerintahannya.

Pada tahun 2007, dia menolak memperpanjang izin stasiun televisi swasta tertua di Venezuela, yang mendukung suatu kudeta terhadapnya pada 2002.

Beberapa stasiun radio yang kehilangan izin mereka dalam tahun ini akan digantikan oleh radio publik lainya, dan Chavez sejak lama mengancam akan menarik izin Globovision, stasiun TV yang dikenal anti pemerintah.

Pada Ahad, Chavez mengatakan kepada militer agar siap untuk perang dengan Kolombia.

Dia mengatakan bahwa Venezuela beresiko diserang karena adanya perjanjian yang mengizinkan pasukan Amerika Serikat, mendapat akses ke berbagai pangkalan militer di negara tetangganya itu.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009