Seoul,(ANTARA News) - Korea Selatan Sabtu memerintahkan militernya siaga tinggi setelah Korea Utara berikrar akan melakukan tindakan "tanpa ampun" menyusul bentrokan angkatan lautnya empat hari sebelumnya.

"Kami masih dalam keadaan siaga tinggi menghadapi kemungkinan provokasi Korea Utara," kata seorang juru bicara kementerian pertahanan kepada AFP.

Namun demikian, sejauh ini tidak ada tanda-tanda gerakan yang tidak biasa yang dilakukan Korea Utara.

Menteri Pertahanan Kim Tae-Young, Jumat mengatakan, Korea Utara diduga akan menggencarkan lagi aksi provokatif militernya sebagai balasan bentrokan Selasa, yang menyebabkan satu kapal patroli Korea Utara terbakar.

Sumber-sumber yang dikutip oleh media lokal mengatakan, seorang pelaut Korea Utara tewas dan tiga lainnya cedera dalam baku tembak gencar tapi singkat itu.

"Kami siap sepenuhnya untuk menghadapi aksi-aksi provokatif. Kami akan hadapi Korea Utara dari dekat," kata Kim, seperti yang dikutip oleh kantor berita Yonhap.

Korea Selatan telah mengirim satu kapal perusak untuk memperkuat keamanan daerah perbatasan lautnya, selain dua kapal patroli tambahan.

Namun dikatakan bahwa pihaknya tidak ingin bentrok, yang pertama kalinya bentrokan kecil demikian terjadi sejak tujuh tahun terakhir, yang merusak hubungan kedua negara yang mulai menampakkan tanda-tanda perbaikan.

Korea Selatan juga menginstruksikan para komandan angkatan darat, laut dan udara untuk meningkatkan pengawasan di daerah-daerah perbatasan, dan merespon secepat mungkin terhadap adanya provokasi.

Korea Utara Jumat berikrar akan melakukan aksi militer "tanpa ampun" untuk melindungi perbatasan lautnya di Laut Kuning dengan Korea Selatan.

Pyongyang juga memperingatkan Seoul harus membayar kerugian untuk terjadinya bentrokan angkatan laut di masa depan.

Korea Utara menolak mengakui garis batas laut yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) setelah perang 1950-53, dan meminta badan itu selanjutnya ditarik ke selatan.

Peringatan terbaru itu terjadi hanya beberapa hari sebelum kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama berkunjung ke Seoul, untuk berbicara dengan para pemimpin Korea Selatan yang diperkirakan akan difokuskan pada program nuklir Pyongyang.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009