Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan Indonesia terbuka dengan berbagai gagasan yang muncul di Asia termasuk gagasan dari Jepang yang memberikan nilai tambah tersendiri bagi kawasan itu.

"Kami terbuka atas gagasan-gagasan yang muncul dan ini membuktikan bahwa kawasan Asia dinamis," kata Marty kepada wartawan seusai memberikan sambutan pada pembukaan pertemuan umum ke-7 Dewan bagi Kerja Sama di Asia Pasifik (CSCAP) di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan Indonesia bersama-sama dengan anggota-anggota lain Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sedang berusaha mewujudkan Komunitas ASEAN sesuai dengan kesepakatan yang dicapai.

Dikatakannya, ASEAN juga telah memiliki forum kerja sama dengan mitra-mitranya dari berbagai kawasan di Asia, Amerika dan Eropa seperti ASEAN-3 dan ASEAN Regional Forum (ARF).

Secara terpisah pakar Hubungan Internasional LIPI/The Habibie Center Prof. Dr. Dewi Fortuna Anwar yang juga menghadiri konferensi itu mengatakan posisi Indonesia mengenai arsitektur regional cukup jelas.

"Yang paling penting bagi RI adalah konsolidasi ASEAN melalui ASEAN Community dan memastikan bahwa dalam setiap kerangka regional yang lebih besar, ASEAN tetap menjadi motor utamanya," ujarnya.

Dewi menyatakan, dukungan sepenuhnya atas isi ceramah Menlu Marty yang mengatakan bahwa pendekatan menuju arsitektur regional harus bertahap melalui "building block" yang berpusat pada ASEAN.

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi ke-15 ASEAN di Hua Hin, Thailand, baru-baru ini gagasan membentuk Komunitas Asia Timur kembali diutarakan PM Jepang Yukio Hatoyama.

Gagasan yang digulirkan sejak KTT ke-11 ASEAN (2005) ini memunculkan banyak pertanyaan bahkan penolakan di lingkungan ASEAN. Upaya membentuk aneka forum kerja sama regional ini merupakan kelanjutan gejala regionalisme baru ketika dimensi ekonomi mengemuka.

Meski demikian, gagasan komunitas Asia Timur tak dapat mengabaikan kepentingan geostrategis dan geopolitik kawasan.

Pertemuan CSCAP itu yang berlangsung pada 16-18 November 2009 menghadirkan berbagai pakar seperti Prof. Charles Wolf Jr, Duta Besar Yoshiji Nogami, Dr. Sanjaya Baru, Dr. Vyascheslav A. Nikonov, Dr. Narongchai Akrasasanee dan Dr. Yiping Huang yang membahas tema "Implikasi Keamanan Regional dari Krisis Finansial Global".
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009