Tanjungpinang (ANTARA News) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Syarief Hasan, di Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa mengatakan, hambatan dalam penyaluran dana kredit usaha rakyat (KUR) harus diperkecil.

Berbagai permasalahan yang sampai saat ini masih terjadi menurut Syarief diantaranya kesalahpahaman dalam informasi antara pusat dan daerah seperti dalam masalah agunan.

"Kami akan atasi permasalahan tersebut dari pusat hingga daerah agar terjadi persamaan persepsi," ujar Syarief usai menyaksikan pembagian dana bantuan usaha kepada 173 UMKM dan Koperasi di Kepulauan Riau yang mencapai Rp3,4 miliar..

Kelemahan lain menurut dia juga dalam masalah pendampingan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk memperkecil hambatan yang terjadi.

Memperkecil hambatan penyaluran KUR tersebut dikatakan Syarief, sebagai produk unggulan yang dikonsentrasikan dalam 100 hari kerja di Kementrian Koperasi dan UKM pada Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II.

"Program 100 hari yang sedang berjalan saat ini kami fokuskan pada penyaluran KUR untuk menurunkan angka kemiskinan di Indonesia yang mencapai 39 juta masyarakat miskin," katanya.

Selain itu, dalam program 100 hari kerja Kementrian Koperasi dan UKM menurut dia adalah memperluas jaringan KUR dengan mengikutkan bank swasta dalam penyaluran kredit.

"Pendampingan dan pembinaan calon nasabah KUR juga harus dilakukan agar pengembalian kredit bisa berjalan lancar dan usaha yang dilakukan dapat berkembang," ujarnya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009