Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara (Menneg) BUMN Mustafa Abubakar memastikan Dirjen Tanaman Pangan Departemen Pertanian (Deptan) Sutarto Alimoeso akan menduduki posisi Dirut Perum Bulog.

"Iya, akan dilantik Senin besok," kata Mustafa Abubakar di sela rapat koordinasi di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis.

Jabatan Dirut Perum Bulog kosong menyusul Mustafa Abubakar yang sebelumnya menempati posisi itu dipercaya Presiden menjadi Menneg BUMN.

Sementara itu mengenai kekosongan sejumlah jabatan strategis di beberapa BUMN, Mustafa mengatakan, hal tersebut masih dalam proses penjaringan. Namun untuk Pertamina akan menjadi prioritas.

"Masih dalam proses penjaringan, ya kita prioritaskan Pertamina. Tunggu saja," ungkapnya.

Divestasi Newmont
Sementara mengenai divestasi Newmont, sebelumnya Mustafa mengatakan, pemerintah masih menginginkan ada BUMN yang ikut dalam konsorsium dalam rangka divestasi Newmont.

"Kita ingin sekali BUMN di pusat bisa ikut dalam core bisnis itu tapi sampai sekarang tidak juga tercapai, sayang sekali," katanya.

Menurut Mustafa, sebenarnya persediaan dana di BUMN (PT Antam) sudah ada namun kesepakatan tidak juga muncul.

"Saya sebagai pemegang saham Antam tentu sangat mendambakan supaya itu jadi," kata Mustafa.

Ia menjelaskan, Antam mundur dari konsorsium itu karena tidak tercapai kesepakatan mengenai formula pembagian saham.

"Tidak tercapai kesepakatan pada formulanya, karena bagi Antam formula tepat yang mencapai keekonomian adalah 50:50. Ternyata itu tidak ada titik temu dengan konsorsium pemda," jelasnya.

Ia menyebutkan, masalah itu kemungkinan akan dibahas bersama Menko Perekonomian Hatta Rajasa di samping membahas masalah listrik dan gas pada Kamis pagi ini.

Ketika ditanya apakah ada BUMN lain yang berminat, Mustafa mengatakan, belum ada.

Sebelumnya pemerintah daerah NTB dan PT Antam tidak mencapai kesepakatan pembelian 14 persen saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Grup Bakrie melalui PT Multicapital bersama Pemda NTB akan mengambil alih jatah divestasi 2008-2009 sebesar 14 persen saham NNT.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009