Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), Margaret Chan, menyatakan tindakan tanggap darurat Indonesia menyusul sebuah bencana, sudah cukup bagus.

"Apa yang terjadi di Padang, Sumbar, pascagempa 30 September yang lalu merupakan sebuah tindakan yang sangat bagus dan terkoordinasi dengan baik," ujar Margaret Chan, memberi contoh, ketika ditemui di Jakarta, Jumat.

Ia menuturkan bahwa koordinasi antara masyarakat, pemerintah, dan instansi terkait sangat diperlukan, dalam menanggulangi dampak bencana dengan cepat dan tepat.

"Dalam waktu enam minggu dari peristiwa terjadi, para korban juga sudah mulai tenang dan stabil. Mereka juga mulai menata kembali kehidupan mereka," ujarnya.

Menurut Margaret, tantangan terbesar dalam penanggulangan sebuah bencana adalah koordinasi untuk dapat melakukan aksi tanggap darurat secara cepat dan tepat.

Karena, katanya, bencana datang tanpa diduga di mana saja dan menimpa siapa saja. Dalam keadaan tersebut, negara yang mengalami bencana tersebut tidak perlu meminta bantuan dari negara lain, karena berbagai pihak dari berbagai negara pasti akan segera menyalurkan bantuan kemanusiaannya tanpa diminta.

Margaret mengaku kagum atas kerjasama yang dilakukan oleh pihak pemerintah, komunitas warga internasional, instansi penanggulangan bencana dan tim medis dari seluruh negara dunia yang dengan tanggap dan sigap membantu para korban bencana.

Bantuan kemanusiaan internasional datang tanpa ada yang meminta, yang diperlukan hanyalah koordinasi yang tepat dari pemerintah untuk menyebarkan dengan cepat dan merata kepada seluruh korban.

Margaret juga telah mengunjungi Sumbar beberapa waktu lalu untuk melihat kondisi pemulihan kota-kota yang terkena dampak serius dari gempa yang menghancurkan lebih dari 370 bangunan dan infrastruktur.

Selama ini, WHO melalui kantor cabangnya memiliki tujuan untuk mendukung dan meningkatkan setiap kebijakan dan program kesehatan pemerintah setempat di 190 negara anggota PBB di dunia. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009