Paris (ANTARA News) - Puluhan pecandu sepatu telah ikut dalam National Stilletto Championship di satu jalur dalam ruangan di bangunan lama pasar bursa di Paris tengah.

Satu-satunya peraturan dalam acara Jumat malam tersebut ialah memakai sepatu berhak tinggi sedikitnya delapan centimeter, dan hadiah yang disediakan ialah berkotak-kotak sepatu.

Tiga perempuan muda dari Paris yang menyebut diri mereka "Les Cocottes Codec" atau "The Darling Chiciks" menang dalam lomba itu --dengan jarak tempuh lebih dari 180 meter.

Sebanyak 96 finalis datang dari segala penjuru Prancis dan tampil dalam lomba penuh tantangan tersebut setelah mereka melewati serangkaian lomba regional.

"Berjalan dengan memakai sepatu hak tinggi bukan lah pekerjaan mudah," kata Caroline Gentien, yang bekerja buat penjual sepatu Online yang menggagas acara itu, Sarenza.com.

"Gagasan tersebut muncul di benak kami dua tahun lalu, dan tahun ini, 400 calon mengikuti lomba regional," kata Gentien.

Lomba itu menawarkan hadiah berupa sepatu dengan nilai 3.000 euro.

Sebanyak 500 pendukung hadir di bangunan lama pasar bursa itu, yang diterangi cahaya ungu buat kegiatan tersebut, untuk memberi semangat buat sebanyak 32 tim.

Tempat kedua diduduki oleh trio bersepatu tinggi "Let`s get `em", yang terdiri atas dua warga London dan satu orang Australia. Semuanya saat ini kuliah di satu universitas Prancis.

Tim yang menempati posisi ketiga adalah "Girls with ballet tutus", yang tentu saja mengenakan pakaian yang cocok dengan nama tim mereka.

Para pemenang acara 2008 adalah seorang wartawan TV, seorang ahli psikologi, dan seorang pengacara yang bersaing di bawah nama tim "Talk To My Foot (Parle A Mon Pied)".

"Kami semua menyukai sepatu dan kami suka bersenang-senang," kata wartawati yang bernama Dorothee Kristy (29). "Satu-satunya pelatihan yang kami lakukan ialah berlari agar tidak ketinggalan kereta atau bus setiap hari."

Yang juga ikut dalam kegiatan tersebut ialah sekolah Talons Academy, usaha swasta yang memberi saran mengenan cara berjalan dengan memakai sepatu hak tinggi tanpa melukai pergelangan kaki atau punggung.

"Banyak perempuan mencintai sepatu hak tinggi, tapi tak berani memakainya," kata pendiri sekolah itu Marine Aubonnet. "Atau mereka menggunakan taktik. Mereka pergi dengan memakai sepatu berhak rata dan memakai sepatu hak tinggi mereka setelah mereka sampai di tempat tujuan. Benar bahwa lebih sulit untuk menjaga keseimbangan saat kita memakai sepatu hak tinggi."

Taktik buat banyak peserta, katanya, ialah "menguasai gerakan setengah putaran. Berputar adalah satu kunci, masing-masing kaki anda harus benar. Sepatu hak tinggi adalah mengenai teknik".(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009