Srinagar, India (ANTARA News/AFP) - Dua gerilyawan muslim dan seorang prajurit India tewas dalam tembak-menembak di perbatasan yang memisahkan Kashmir antara India dan Pakistan, kata militer India, Minggu.

"Bentrokan meletus Sabtu larut malam ketika sekelompok militan berusaha menyeberangi Garis Pengawasan di distrik (selatan) Poonch," kata seorang jurubicara militer, menunjuk pada perbatasan de fakto Kashmir.

"Pasukan menggagalkan upaya penyusupan dengan membunuh dua militan," kata jurubicara itu, dengan menambahkan bahwa seorang prajurit juga tewas selama bentrokan tersebut.

Kekerasan terakhir itu terjadi ketika kepala kepolisian regional Kuldeep Khuda mengatakan kepada wartawan Sabtu malam bahwa sekitar 700 militan aktif di Kashmir.

Khuda mengatakan, jumlah militan aktif itu mencakup orang-orang yang sebelumnya menyerahkan diri kepada pasukan.

"Jumlah mereka tidak berarti," katanya, dengan menambahkan bahwa 2009 mungkin berakhir dengan "insiden kekerasan yang paling sedikit" sejak 1989, ketika pemberontakan muslim meletus di Kashmir India.

Di seluruh penjuru negara bagian itu, jumlah kematian yang terkait dengan pemberontakan turun menjadi sekitar satu per hari dari puncaknya 10 per hari pada 2001.

Kekerasan turun setelah India dan Pakistan meluncurkan proses perdamaian yang bergerak lamban untuk menyelesaikan masa depan Kashmir.

Perbatasan de fakto memisahkan Kashmir antara India dan Pakistan, dua negara berkekuatan nuklir yang mengklaim secara keseluruhan wilayah itu.

Dua dari tiga perang antara kedua negara itu meletus karena masalah Kashmir, satu-satunya negara bagian yang berpenduduk mayoritas muslim di India yang penduduknya beragama Hindu.

Lebih dari 47.000 orang -- warga sipil, militan dan aparat keamanan -- tewas dalam pemberontakan muslim di Kashmir India sejak akhir 1980-an.

Pejuang Kashmir menginginkan kemerdekaan wilayah itu dari India atau penggabungannya dengan Pakistan yang penduduknya beragama Islam.

New Delhi menuduh Islamabad membantu dan melatih pejuang Kashmir India. Pakistan membantah tuduhan itu namun mengakui memberikan dukungan moral dan diplomatik bagi perjuangan rakyat Kashmir untuk menentukan nasib mereka sendiri.

Serangan-serangan tahun lalu di Mumbai, ibukota finansial dan hiburan India, telah memperburuk hubungan antara India dan Pakistan.

New Delhi menghentikan dialog dengan Islamabad yang dimulai pada 2004 setelah serangan-serangan Mumbai pada November tahun lalu yang menewaskan lebih dari 166 orang.

India menyatakan memiliki bukti bahwa "badan-badan resmi" di Pakistan terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan-serangan itu -- tampaknya menunjuk pada badan intelijen dan militer Pakistan. Islamabad membantah tuduhan tersebut.

Sejumlah pejabat India menuduh serangan itu dilakukan oleh kelompok dukungan Pakistan, Lashkar-e-Taiba, yang memerangi kekuasaan India di Kashmir dan terkenal karena serangan terhadap parlemen India pada 2001. Namun, juru bicara Lashkar membantah terlibat dalam serangan tersebut.

India mengatakan bahwa seluruh 10 orang bersenjata yang melakukan serangan itu datang dari Pakistan. New Delhi telah memberi Islamabad daftar 20 tersangka teroris dan menuntut penangkapan serta ekstradisi mereka.

Perdana Menteri India Manmohanh Singh mengatakan pada pertengahan Juli bahwa perundingan perdamaian dengan Pakistan akan tetap tertahan sampai negara itu menindak orang-orang yang bertanggung jawab atas serangan di Mumbai tahun lalu.

Pernyataan Singh itu tampaknya bertentangan dengan sebuah pernyataan bersama dengan PM Pakistan Yusuf Raza Gilani dimana kedua pemimpin tersebut mengatakan bahwa tindakan terhadap terorisme "tidak boleh dikaitkan" dengan proses dialog tersebut.

Dalam pernyataannya kepada media India, Singh mengatakan, "Harus ada upaya-upaya jujur serius untuk menjembatani kesenjangan yang memisahkan kedua negara itu."

Pada Agustus, Pakistan menjamin kepada India mengenai kerja sama penuh mereka dalam mencegah aksi teror baru setelah peringatan dari Singh bahwa militan di Pakistan sedang merencanakan serangan-serangan baru.

Perdana Menteri Pakistan itu juga berjanji melakukan segala sesuatu untuk membawa mereka yang bertanggung jawab atas serangan Mumbai ke pengadilan.

Pakistan telah menangkap lima orang yang dituduh terlibat dalam serangan itu, termasuk tersangka dalang Zakiduddin Lakhvi.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009