Lebak (ANTARA News) - Harga sembilan bahan pokok atau sembako di Pasar Tradisional Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, selama dua hari menjelang hari raya Idul Adha 14 30 Hijriyah yang jatuh pada 27 November 2009 mulai naik.

Sejumlah pedagang Pasar Rangkasbitung, Minggu, mengaku saat ini harga-harga kebutuhan pokok naik antara Rp100 sampai Rp1.000/kg.

Kenaikan harga menjelang hari raya Idul Adha itu karena permintaan kebutuhan meningkat.

Harga telur yang semula Rp10.000/kg naik menjadi Rp11.000/kg, gula pasir dari Rp9.000/kg naik menjadi Rp10.000/kg, terigu sebelumnya Rp5.500/kg naik menjadi Rp6.000/kg, minyak goreng dari Rp6.200/kg menjadi Rp6.500/kg.

Begitu pula harga berbagai jenis beras juga mengalami kenaikan, seperti beras kelas super dari semula Rp5.300/kg naik menjadi Rp5.400/kg, beras kelas menengah dari Rp5.200/kg naik menjadi Rp5.300/kg.

Sedangkan harga beras yang banyak dikonsumsi oleh lapisan masyarakat kelas bawah naik dari Rp4.900/kg menjadi Rp5.000/kg.

"Dengan kenaikan ini tentu pedagang mengeluh karena omset penjualan menurun," kata Ida, pedagang sembako di kiosnya di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Menurut dia, kemungkinan naiknya harga sembako itu sampai hari raya Idul Adha karena permintaan kebutuhan bahan pokok meningkat.

Sebetulnya, pihaknya ingin harga-harga tetap normal karena konsumennya kebanyakan warga pedesaan, namun produsen sebagai pemasok barang telah menaikan terlebih dulu.

"Saya bingung jika tidak dinaikan tentu merugi," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Kabupaten Lebak, Wawan Ruswandi, mengatakan, kenaikan harga sembako ini masih wajar dan tidak perlu dilakukan operasi pasar (OP).

"Saya kira stok bahan pokok sampaI hari raya Idul Adha melimpah," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009