Khartoum (ANTARA) - Sudan telah menemukan kuburan massal yang kemungkinan besar berisi jasad 28 perwira militer yang dieksekusi pada 1990 karena merencanakan percobaan kudeta terhadap mantan Presiden Omar al-Bashir, kata kantor kejaksaan umum, Kamis (23/7) malam.

Para perwira itu dieksekusi dalam keadaan misterius setelah pengadilan militer dilangsungkan cepat dalam satu tahun setelah Bashir sendiri mengambil alih kekuasaan dalam kudeta militer pada 1989. Situs pemakaman para perwira itu tidak terungkap selama beberapa dekade.

"Pihak kejaksaan umum berhasil menemukan kuburan massal yang menurut data diindikasikan bahwa kuburan itu kemungkinan besar adalah tempat jenazah para perwira yang dibunuh dan dimakamkan secara brutal," kata jaksa penuntut umum dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa sebuah tim yang terdiri dari 23 ahli mencapai hasil temuan itu setelah upaya yang berlangsung selama tiga pekan, dan tindakan forensik serta investigasi lebih jauh akan dilakukan di situs pemakaman tersebut.

Jaksa penuntut umum meyakinkan keluarga para perwira yang dieksekusi bahwa "kejahatan semacam itu tidak akan berlalu tanpa pengadilan yang adil".

Bashir hadir di pengadilan pada Selasa (21/7) dalam pembukaan persidangannya atas dakwaan memimpin kudeta militer, yang membawanya menuju kekuasaan pada 1989. Bashir bisa dihukum mati jika terbukti bersalah.

Pengacara Bashir sejauh ini belum dapat dihubungi untuk memberikan komentar.

Bashir digulingkan oleh tentara pada April 2019, setelah terjadi aksi protes massa selama berbulan-bulan.

Laporan media lokal pada awal Juli menyebutkan bahwa jaksa mempertanyakan Bashir atas eksekusi yang dilakukan pada 1990. Namun, pihak jaksa penuntut umum belum secara terbuka mengomentari masalah itu

Pada Juni, jaksa penuntut umum Sudan mengumumkan penemuan kuburan massal di timur Khartoum yang diduga berisi jasad para siswa yang terbunuh pada 1998 ketika mereka berusaha melarikan diri dari dinas militer di sebuah kamp pelatihan.

Bashir sudah dijatuhi hukuman dua tahun oleh pengadilan pada Desember tahun lalu atas tuduhan korupsi. Ia juga menghadapi persidangan dan investigasi atas pembunuhan para pengunjuk rasa.

Ia juga dijadikan buronan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), yang mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya pada 2009 dan 2010 atas tuduhan genosida, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di wilayah Darfur, Sudan.

Sebuah pemerintah transisi sipil mengambil alih kekuasaan dari Bashir di bawah perjanjian pembagian kekuasaan tiga tahun dengan militer yang membantu melengserkan Bashi. Namun, ekonomi Sudan sampai sekarang masih dalam krisis.

Sumber: Reuters

Baca juga: Sudan nyatakan keadaan darurat di Darfur
​​​​​​​
Baca juga: Sudan temukan kuburan massal peserta wamil yang dibunuh pada 1998

Baca juga: Mantan presiden Sudan Omar Al-Bashir dihukum dua tahun penjara


 

Imigran asal Afghanistan dan Sudan tuntut keadilan

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020