Dumai (ANTARA News) - Empat jenazah korban kecelakaan kapal cepat Dumai Express 10 di perairan Kepulauan Riau, Ahad lalu (22/11), pada Rabu tiba di Kota Dumai untuk diserahkan kepada pihak keluarga.

Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA di Dumai, jenazah korban tiba di Pelabuhan Dumai sekitar pukul 04.00 WIB, dengan menggunakan kapal Dumai Express 01. Selanjutnya para jenazah ditempatkan di ruang khusus di pelabuhan untuk dapat diidentifikasi oleh keluarga dan ahli waris.

Keempat mayat itu adalah jenazah Zulhayati (45) asal Batu Sangkar, Sumatera Barat; Mega Boru Marpaung (23) asal Simalungun, Sumatera Utara; Zaiarnis (52) asal Batu Sangkar, Sumatera Barat; dan Sukma Boru Siregar (29) asal Sipirok, Sumatera Utara.

Setelah berhasil identifikasi, semua jenazah langsung diantar ke rumah duka masing-masing dengan menggunakan mobil ambulance yang disediakan oleh perusahaan operator Dumai Express.

Suasana haru sangat terasa saat pihak keluarga harus melihat kondisi jenazah yang mulai membusuk. Lina, seorang anak dari korban bernama Zulhayati, menangis dan berteriak histeris saat petugas tim Forensik dari Polda Riau memperlihatkan kondisi jasad ibunya yang sangat memprihatinkan.

Bahkan, karena sulit dikenali lagi, Lina sempat tidak percaya bahwa jasad yang dilihat adalah ibunya sendiri sebelum akhirnya petugas memperlihatkan foto korban.

"Saya sangat sedih karena sebelum kejadian ibu saya sempat menelpon saya dan dikabarkan bahwa kapal yang ditumpanginya tenggelam," ujar Lina sambil terisak.

Ia mengatakan, Zulhayati selama ini tinggal bersama kakaknya di Batam dan pada hari naas itu bermasuk untuk menengoknya di Dumai.

Sebelumnya, Kapal Motor Dumai Express 10 tujuan Batam-Bengkalis dan Dumai, Riau, tenggelam pada Minggu (22/11) pada sekitar 09:30 di perairan Tukong Hiu, Karimun, Kepulauan Riau.

Berdasarkan data sementara, berdasarkan pengumuman nama-nama korban yang tertera di pelabuhan Domestik Sekupang, 254 penumpang berhasil diselamatkan, 27 meninggal dan 21 orang belum diketemukan.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009