Karimun (ANTARA News) - Korban tewas akibat tenggelamnya MV Dumai Express 10 di Perairan Tukong Iyu, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, hingga Kamis pukul 19:00 WIB bertambah empat orang.

Informasi dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karimun menunjukkan keempat korban yang dievakuasi Tim SAR itu adalah Siti Aisah (50), warga Desa Marjanji, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang, Sumatra Utara, yang dievakuasi oleh Patkamla Buru milik Pangkalan Angkatan Laut Karimun, Kamis pagi.

Kemudian Jesica Amelia Siregar (6), putri Zulhamka Siregar warga Batam yang ditemukan oleh kapal patroli Polisi Perairan, Supriyadi bin Ngatijan (28), dan warga Kabupaten Aceh Tamiang yang dievakuasi Patkamla Buru.

Jenazah keempat dievakuasi oleh kapal polisi perairan yang diduga bernama Nabila Suci Rahmadani (3,5), tiba pukul 18:30 WIB di Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Karimun.

Nabila adalah putri Rika, warga Tebing Tinggi, Sumatra Utara yang juga cucu dari korban meninggal Siti Aisah.

"Jenazah bayi itu (Nabila) dievakuasi oleh kapal Polisi Perairan," kata Alfian, sopir ambulans di RSUD Karimun.

Sebagian besar jenazah sulit dikenali karena rusak akibat terendam air, namun beberapa ciri-ciri seperti pakaian, perhiasan serta identitas diri masih melekat pada jasad sehingga bisa dikenali keluarganya.

Setiap mayat yang datang dengan ambulans tidak pernah lepas dari kerumunan warga yang ingin mengetahui identitas jenazah, tidak pelak isak tangis kerap terjadi ketika mereka meyakini jenazah yang ditemukan itu adalah anggota keluarganya.

Rika, ibunda Nabila sempat pingsan setelah yakin bahwa mayat bayi tersebut adalah anak kandungnya.

``Dia anak kami, ciri-cirinya memakai gelang tangan besi putih, baju merah jambu bergambar boneka dan beberapa bagian tubuhnya sama dengan anak saya itu,`` kata Rika, ibu korban Nabila.

Menurut dia, anaknya itu berangkat bersama neneknya, Siti Aisah yang ditemukan telah menjadi mayat pada pagi harinya.

Hal yang sama dituturkan oleh Suwanto (30), warga Tanjungriau, Sekupang yang meyakini korban Suprijadi adalah adiknya yang dikuatkan dengan identitas diri yang berada pada kantong celana mayat.

"Umurnya sekitar 28 tahun, dia berniat pulang kampung ke Kuala Tamiang," kata dia.

Dengan ditemukannya empat jenazah tersebut berarti jumlah korban meninggal dalam musibah tenggelamnya kapal tersebut menjadi 38 orang (termasuk Bo Heng, pemilik kapal).(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009