Batang (ANTARA News) - Para nelayan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah dalam dua hari terakhir ini menghentikan aktivitas melaut akibat terjadi gelombang tinggi di perairan Laut Jawa.

Solikhin, seorang nelayan di Kabupaten Batang, Kamis, mengatakan, para nelayan terpaksa tidak melaut karena tinggi gelombang air laut mencapai 3,5 meter hingga empat meter.

Saat ini, katanya, mereka lebih memilih memperbaiki jaring ikan dan mencari peluang pekerjaan lain hingga menunggu tinggi gelombang air laut kembali mereda.

"Informasi yang kami terima, saat ini gelombang Laut Jawa cukup tinggi sehingga bisa membahayakan kapal dan keselamatan nelayan," katanya.

Menurut dia, saat ini ratusan kapal milik nelayan hanya ditambatkan di sepanjang aliran sungai Sambong padahal sebagian kapal lainnya, sebelumnya ada yang telah menyiapkan diri untuk berlayar.

"Namun akibat ancaman gelombang tinggi, para awak kapal akhirnya lebih memilih untuk menunda keberangkatannya.

Sutrimo, seorang nelayan asal Kabupaten Tuban, mengatakan, akibat adanya gelombang tinggi di laut ini, para nelayan terpaksa mengurungkan niatnya untuk mencari ikan di laut.

"Kami terpaksa harus berhenti dan berlabuh di pantai Pekalongan karena gelombang air laut cukup tinggi dan membahayakan keselamatan jiwanya," katanya.

Dia mengharapkan, gelombang tinggi yang membahayakan keselamatan hendaknya cepat berlalu, karena kalau berlama-lama akan mengganggu perekonomian keluarga.

Kepala Bidang Perhubungan Laut Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Kabupaten Batang, Surpiyanto mengatakan, tinggi gelombang air di perairan Laut Jawa memang mulai terlihat dalam dua pekan terakhir ini sehingga banyak kapal nelayan berlabuh di dermaga Klidang Lor, Batang.

"Kami hanya mengimbau pada para nelayan agar tidak nekat berlayar karena kondisi gelombang air laut cukup tinggi sehingga berbahaya bagim kselamatan jiwa," katanya.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009