Bogor (ANTARA News) - Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, pemeran utama pada kisah di balik Idul Adha yang diselenggarakan umat Islam setiap tahun, merupakan dua teladan sepanjang masa.

Karena itu keteladanan keduanya perlu diinternalisasi dan dilanjutkan oleh generasi umat Islam di zaman modern, kata ulama dari Bogor, Jabar, KH Mad Rodja Sukarta, Jumat.

Ia mengatakan, apa yang dilakukan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, merupakan sepenggal kisah yang sangat historis, legendaris dan penuh makna bagi umat manusia.

Nabi Ibrahim yang rela dan dengan sabar mengorbankan anak kesayangannya demi menunaikan titah Allah SWT, tak pelak merupakan teladan bagi orang tua agar selalu menempatkan titah agama di atas segala-galanya.

Begitu juga dengan Nabi Ismail yang rela dengan ikhlas jiwa dan raganya dikurbankan, tak lain sebagai teladan bagi seorang anak agar selalu patuh terhadap orang tua yang selalu berjuang menegakkan perintah Allah.

Lebih lanjut pengasuh Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor tersebut mengatakan, kisah pengorbanan baik yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim maupun Nabi Ismail, perlu menjadi teladan oleh generasi umat masa kini.

"Apa yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail merupakan teladan sepanjang masa yang patut menginspirasi setiap lini kehidupan kita," papar KH Mad Rodja Sukarta.

Rodja yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bogor yakin bila teladan yang dicontohkan Ibrahim dan Ismail tersebut diikuti oleh umat Islam dan umat manusia pada umumnya, kehidupan dunia akan menjadi lebih baik lagi.

Dalam konteks bernegara, misalnya, tidak akan terjadi praktik-praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang yang sangat merugikan negara dan menyengsarakan rakyat. Pengelolaan kebijakan negara diorientasikan untuk kepengtingan publik, bukan kepentingan individu pemegang kebijakan.

"Teladan yang diajarkan Nabi Ibrahim dan Ismail, menuntun kita agar dapat meraih kesuksesan dan keselamatan dalam hidup di dunia dan akhirat," imbuhnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009