Makkah, Arab Saudi (ANTARA News/Reuters) - Arab Saudi, Minggu, menyatakan telah menguasai sebuah gunung strategis di sisi perbatasan Arab Saudi dengan Yaman, dan membebaskan tempat itu dari gerilyawan Syiah Yaman.

"Pasukan Arab Saudi telah menguasai Jabal (Gunung) ad-Dood. Orang-orang itu telah membebaskan tempat tersebut," kata Pembantu Menteri Pertahanan dan Penerbangan Pangeran Khaled bin Sultan kepada televisi al-Ekhbariya, seraya melukiskan puncak gunung itu sebagai secara strategis penting.

Dia terlihat membicarakan apa yang tampaknya merupakan wilayah di dekat garis depan, dan suara tembakan artileri dapat didengar.

"Di mana kami sekarang adalah kurang dari 3 Km jauhnya dari perbatasan (Yaman) . Pasukan Saudi telah menghancurkan semua penyusup. Kami akan berupaya untuk menjaga kerugian sedikit mungkin dan tidak terseret ke dalam perang di gunung itu," kata Pangeran Khaled.

Arab Saudi mulai pemerangi gerilyawan Syiah Yaman -- yang dikenal sebagai pengikut Huthi -- awal bulan ini, setelah negara itu mengumumkan bahwa mereka telah membunuh dua penjaga perbatasan dalam serangan lintas-perbatasan.

Seorang pejabat militer Yaman menjelaskan kepada Reuters bahwa pasukan Yaman dan gerilyawan Huthi telah melakukan pertempuran teratur di pinggiran kota Saada di Yaman utara, Sabtu, setelah tentara reguler menggagalkan upaya gerilyawan memasuki kota itu.

Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar dunia, mengkhawatirkan ketidakstabilan yang meningkat di Yaman dapat berubah menjadi ancaman keamanan besar dengan memungkinkan Alqaeda memperoleh tempat berpijak yang lebih kuat di negara yang dilanda kemiskinan itu.

Gerilyawan Huthi adalah anggota aliran Zaidi dari minoritas Islam Syiah, dan mengeluh mereka disisikan secara sosial, ekonomi dan agama oleh pemerintah. Kedua belah pihak membantah tujuan mereka adalah sektarian.

Media Arab Saudi sering kali menyebut kehadiran Alqaeda di antara gerilyawan Huthi dan Yaman melihat tangan Iran di belakang aksi itu. Iran membantah keterlibatannya dan meminta pemerintah Yaman untuk mengakhiri pertempuran melalui pembicaraan.

Arab Saudi, sekutu AS yang menganggap dirinya sebagai pelindung Islam Sunni, telah berselisih dengan Iran, yang berfaham Syiah, sejak Revolusi Islam 1979. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009