Seoul (ANTARA News/AFP) - Korea Selatan melihat prospek pertemuan Amerika Serikat-Korea Utara bulan depan masih "gelap", karena Pyongyang belum berjanji untuk kembali ke meja perundingan perlucutan nuklir enam negara, demikian laporan berita Ahad.

Stephen Bosworth, perwakilan khusus AS untuk kebijakan Korea Utara, dijadwalkan akan berkunjung ke negara komunis itu 8 Desember, dengan tujuan membujuk Pyongyang kembali ke perundingan perlucutan senjata enam negara.

"Belum ada tanda-tanda bahwa Korea Utara akan kembali ke perundingan enam negara," kata seorang penjabat pemerintah Seoul yang tak bersedia disebut namanya kepada kelompok wartawan lokal Ahad, menurut kantor berita Yonhap.

"Pada saat ini, kami harus mengatakan bahwa prospek pertemuan kedua negara masih gelap."

Para penjabat di kementerian luar negeri Seoul tak segera bisa dihubungi untuk dimintai komentarnya.

Korea Utara keluar dari perundingan enam negara April, dan melakukan uji coba senjata atomnya yang kedua Mei.

Sementara itu pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Il, bulan lalu mengatakan, dia bersedia untuk kembali berunding, namun hanya jika pembicaraan-pembicaraan bilateral dengan AS memuaskannya.

Perundingan enam negara, yang dimulai lebih dari enam tahun lalu, beranggotakan kedua Korea, AS, China, Rusia dan Jepang.

Bosworth akan datang ke Korea Selatan dengan penerbangan komersil, dan kemudian melakukan perjalanan dengan sebuah pesawat militer ke Pyongyang, melalui pangkalan angkatan udara AS di Osan, selatan Seoul, menurut seorang penjabat Seoul yang tak disebut namanya.

Utusan AS tampaknya akan membawa surat dari Presiden AS Barack Obama untuk Pyongyang, atau bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Il dalam kunjungan itu, kata penjabat tadi.

Kantor berita Jepang Kyodo pada awal bulan ini mengutip pernyataan Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Bosworth akan memberikan penjelasan singkat di Tokyo, Beijing, Seoul dan Moskow mengenai hasil kunjungannya ke Pyongyang itu.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009