Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam, Arip Musthopa, di Jakarta, Minggu, menyatakan organisasinya bersama sejumlah elemen masyarakat lainnya siap `mengepung` Gedung Parlemen, Selasa, 1 Desember 2009.

"Itu kami lakukan sebagai dukungan moral kepada DPR RI untuk pengesahan Hak Angket Skandal Bank Century dan segera dibentuknya Panitia Khusus (Pansus) untuk menuntaskan masalah tersebut," katanya kepada ANTARA, di sela-sela Konferensi Pers dan Diskusi mengenai `Rencana Aksi Kepung DPR RI` bertajuk "Bongkar Tuntas Skandal Bank Century" di Jakarta Pusat, Minggu.

Hadir pada pertemuan itu, selain Arip Musthopa, juga beberapa aktivis dari berbagai aliran, seperti Ichsan Loulembah, Indra Piliang, Chalid Muhammad, Geis Chalifah, Medrial Alamsyah, Ray Rangkuti, Ismad Hasan Putro dan Arif Satria.

"Target pertemuan ini, ialah untuk menyampaikan ke publik, bahwa pertama, HMI memang akan turun `mengepung` DPR RI pada tanggal 1 Desember nanti, sebagai bukti dukungan kami atas pengesahan Hak Angket Skandal Bank Century (BC) dan segera dibentuknya Pansus BC yang harus diisi dengan orang-orang yang kredibel dan berintegritas," katanya.

Kedua, demikian Arip Musthopa, PB HMI mengajak seluruh kader di semua cabang se-Indonesia, bersama-sama berbagai elemen mahasiswa lainnya untuk turun pada hari yang sama.

"Ketiga, kami mengumumkan pendirian Posko Pantau Penuntasan Skandal BC di Sekretariat PB HMI," katanya.

Secara terpisah, Ketua Advokasi Rakyat Presidium Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Muhammad Item, menegaskan, pihaknya pun telah menyiapkan gerakan khusus pada 1 Desember 2009 di seluruh Indonesia.

"Kami tak hanya mendukung hak angket skandal BC itu, tetapi juga menentang setiap upaya kaum neoliberalis yang melalui para anteknya menghisap berbagai kekayaan nasional dan semakin menyengsarakan rakyat," katanya.

Karena itu, Muhammad Item mengharapkan seluruh rekan sesama aktivis, baik internal GMNI maupun komponen dan elemen lainnya, agar menggerakkan dan memobilisasi massa masing-masing untuk gerakan khusus mulai 1 Desember mendatang tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009