Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Pengumuman hasil tes PNS Kota Pagaralam, Sumatra Selatan (Sumsel) tanggal 8 Oktober 2009 lalu dilakukan penundaan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan belum jelas kapan akan diumumkan.

"Kita tidak mengetahui apa alasan BKD Pagaralam, menunda pengumuman hasil tes PNS, padahal daerah lain sudah memasuki tes lanjutan," kata Wakil Ketua DPRD Kota Pagaralam, Rasmizal, Minggu.

Ia mengatakan, dengan dilakukan penundaan dampaknya akan menimbulkan kecurigaan masyarakat akan terjadinya penyimpangan dan manipulasi hasil tes itu sendiri, apalagi pada saat pengumuman tidak disertai dengan nilai tes.

"Pada tahun lalu pelaksanaan tes PNS Pagaralam kurang transparan dan ada indikasi kecurangan, selain banyak yang lulus kurang sehat metal, ada juga yang terlibat narkoba," kata dia.

Dia mengatakan, tentunya dengan penundaan yang dilakukan pihak BKD ada indikasi akan terjadi penyimpangan, apa lagi jarak antara proses penyelesaian pemeriksaan yang dilakukan Balitek Universitas Sriwijaya (Unsri), dengan pengumuman lebih dari dua minggu dan bahkan hampir satu bulan.

"Dewan minta agar proses penerimaan PNS di Pagaralam tidak menimbulkan keresahan di dalam masyarakat, terutama pada saat pengumuman hasil tes nanti agar disertai dengan nilai tes," kata dia pula.

Lanjut dia, bila dicantumkan nilai tentunya akan dapat diketahui langsung mengapa seseorang bisa lulus atau tidak dan tidak akan timbul kecurigaan akan adanya unsur KKN.

Kepala BKD Kota Pagaralam, Sukaimi, mangatkan pengumuman tes PNS untuk Kota Pagaralam bukan sengaja dilakukan penundaan tapi disesuiakan dengan jadwal hasil pemeriksaan yang dilakukan Balitek Unsri.

"Kalau proses pemeriksaan sudah selesai kita akan langsung umumkan melalui media masa yang ada di Sumsel, kemudian pemeriksaan yang dilakukan Balitek juga bukan hanya Pagaralam saja tapi semua daerah di Sumsel," kata Sukaimi.

Ia mengatakan, pada tes penerimaan CPNS Kota Pagaralam formasi tahun 2009 akan diterima sebanyak 515 orang untuk ditempatkan di 15 satker, 5 kecamatan dan 35 kelurahan," ungkap dia.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009