Bengkulu (ANTARA News) - Sekitar 2.142 unit dari pengadaan 5.000 unit traktor tangan (handtractor) melalui proyek tahun jamak (multyears) belum dibagikan kepada petani dan masih menumpuk di kawasan lingkar barat, Kota Bengkulu.

Padahal petani amat membutuhkan memasuki musim tanam 2009, sedangkan ribuan alat pembajak sawah itu sudah menghabiskan dana senilai Rp75 miliar, kata Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Siswadi, Minggu.

"Kami selalu mendapatkan sorotan dari petani dan menanyakan pembagian traktor tangan itu dari Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamudin itu," katanya.

Jadwal pembagian sampai saat ini belum jelas, sedangkan proyek multyears sudah berjalan sejak tahun 2006 hingga 2009. Sampai saat ini traktor tangan itu baru dibagikan sekitar 2.858 unit.

Pembagian traktor tangan itu mestinya diselsaikan pada 2009, karena sesuai dengan Perda No.13 tahun 2006 tentang multyears, pelaksanaan pengerjaan tahun jamak seluruhnya dituntaskan pada 2009.

Sedangkan tahun 2009 tinggal satu bulan lagi, bila pembagian peralatan pertanian itu diperkirakan tidak selesai.

Ia berharap pengadaan traktor tangan itu jangan dijadikan nuansa politis menjelang Pilkada Gubernur 2010, karena dana membeli peralatan itu adalah uang rakyat.

Gubernur Bengkulu Agusrin Maryono Najamudin sebelumnya mengatakan, pembagian peralatan itu akan dilakukan jika Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu sudah melakukan sosialisasi kepada petani di seluruh kabupaten/kota.

Informasi diterima petani itu harus jelas, terutama soal pembayaran traktor tangan tersebut agar petani membayar dengan cicilan, padahal traktor tangan sebanyak 2.142 unit dibagikan secara gratis.

"Traktor tangan itu jangan dibayar dengan uang, tetapi dibayar saja dengan meningkatan produksi padi," kata Gubernur Agusrin.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009