Jakarta (ANTARA News) - Sebuah perusahaan Indonesia mengawali ekspansi ke pasar Afrika bagian selatan dengan memasok 50 unit traktor tangan dan dua unit mesin perontok padi ke Namibia.

Menurut Toary Worang, Counsellor Ekonomi KBRI Windhoek melalui siaran pers yang diterima ANTARA melalui surat elektronik, Selasa, pengiriman traktor merek "Quick" tersebut dilakukan oleh CV Karya Hidup Sentosa, perusahaan asal Yogyakarta, untuk memenuhi pesanan August 26, sebuah BUMN milik Pemerintah Namibia, sejak November lalu.

Pengiriman traktor tangan tersebut merupakan kelanjutan dari proyek uji coba pengembangan padi di Namibia hasil kerja sama Universitas Gajah Mada dengan pemerintah setempat.

Sembilan unit tipe ini juga dipesan Universitas Namibia pada 2010 dan berhasil diujicobakan pada proyek padi Kalimbeza.

Presiden Namibia Hifikepunye Pohamba dan Menteri Pertanian menyaksikan secara langsung keandalan traktor tangan tersebut.

Selain Namibia, CV Karya Hidup Sentosa juga mengembangkan sayap ke Angola, negara tetangga Namibia di bagian utara dengan mengikuti pameran dagang tahunan berskala internasional "Windhoek Agriculture dan Industrial Show" di Namibia dan "Fiera Internacionale de Luanda" di Angola.

"Banyaknya business inquiries dan keinginan berbagai pihak menjalin kerja sama produk peralatan pertanian produk CV Karya Hidup Santosa, merupakan indikasi diterimanya Quick di kedua negara tersebut," kata Toary.

Sementara itu manajer pemasaran CV Karya Hidup Sentosa, Wenny mengatakan, "Quick" sebelumnya telah diekspor ke Fiji, Dominika dan Timor Leste dan ekspor perdana ke Namibia dilakukan pada Nopember 2011.

"Hal ini merupakan langkah awal ekspansi pasar ke Afrika bagian selatan, sebelum menembus pasar non-tradisonal Afrika," ujar Wenny .

Perusahaan asal Yogyakarta itu juga mengirimkan seorang teknisi, Agung Sulaksono, untuk memberikan pelatihan pada 11-28 Januari 2012 atas biaya Perusahaan August 26.

Pelatihan dilakukan di wilayah Grootfontein dan Katima Mulilo, masing-masing 800 km dan 1.300 km utara Windhoek dan diikuti 30 teknisi August 26 dan Kementerian Pertanian Namibia.

Disamping melatih, Agung juga membantu merakit 50 unit traktor tersebut, yang langsung didistribusikan ke beberapa lokasi pertanian setelah selesai dirakit.

Menurut Toary Worang kegiatan ini penting dalam upaya memberikan layanan purna jual yang berkualitas dan akan banyak membantu upaya ekspansi dan memenangkan persaingan di pasar Namibia dan negara sekitarnya, termasuk Angola.
(A032/S004)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012