Tangerang (ANTARA News) - Puluhan barang elektronik milik warga Pondok Jati, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, tidak berfungsi akibat induksi sambaran petir dari menara Base Transceiver Station (BTS) ke rumah warga.

Sekitar 60-an warga Pondok Jati, Pondok Aren, Tangsel, nyaris membongkar menara besi itu, Minggu, beruntung aksi massa itu tidak berubah anarkis setelah ditenangkan warga lainnya. Mereka akhirnya mengeluarkan sejumlah spanduk sebagai tanda protes.

"Puluhan televisi, komputer, pesawat telepon dan radio milik warga rusak karena disambar petir pengaruh tower BTS Telkomsel yang mengarah ke rumah warga," ujar Achmad Ketua RT 007/03, Pondok Jati, Pondok Aren, Tangsel, Minggu.

Menurut Achmad, hampir 10 tahun ini warga mengeluhkan keberadaan tower BTS yang berdiri di atas lahan 500 meter persegi berdekatan dengan permukiman warga.

Achmad mengatakan, puluhan warga nyaris membongkar menara setinggi 45 meter tersebut, selain tidak memiliki izin perpanjangan operasi menara itu tidak memiliki penangkal petir.

"Sejumlah rumah warga yang jaraknya radius 200 meter juga terkena dampak, apalagi yang dekat di sini," ungkap Achmad.

Selain dikeluhkan warga, sekitar 40 pelajar Tempat Pengajian Anak (TPA) Al Mubaroh yang berada tujuh meter dari lokasi menara tersebut tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar dengan tenang.

"Kalau petir menyambar tower kita berlarian, lampu kelas TPA akhirnya mati. Aku dan teman-teman tidak bisa belajar mengaji karena takut," kata Ikhsan Ismail (13), seorang pelajar TPA.

Guru TPA Al Mubaroh, Toyibah merasa prihatin dengan kondisi 40 anak itu karena tidak bisa mengikuti pengajian dengan baik akibat keberadaan tower BTS milik Telkomsel.

Sementara itu, Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Tangsel, Mursan Sobirin mengatakan, BP2T Tangsel tidak akan mengeluarkan perpanjangan izin operasi perusahaan provider pemilik tower tersebut.

"IMB dari tower tersebut tidak dimiliki, kita akan melajutkan permasalahan ini setelah menerima izin lingkungan dan tata ruang dari dinas terkait soal keberadaan tower Telkomsel itu," kata Mursan.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009