Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Marty M Natalegawa mengatakan bahwa kebijakan luar negeri Indonesia harus terus berubah mengikuti kebijakan dalam negeri yang dinamis karena Indonesia adalah bagian dari arus besar dunia.

Hal itu, menurut keterangan dari Deplu, dikemukakan oleh Menlu di Ruang Nusantara, Departemen Luar Negeri, Jakarta, Senin, saat bertemu dengan 140 orang mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjajaran.

"Indonesia harus mencerminkan keluar, adanya perubahan-perubahan yang terjadi di negara kita sendiri," katanya saat menjabarkan konsep perubahan yang dianut politik luar negeri Indonesia.

Menurut Menlu, ke depan politik luar negeri Indonesia akan ditandai dengan kesinambungan dan perubahan.

Ia mengatakan dalam menghadapi situasi dunia yang menghadapi krisis multidimensi dan perkembangan Indonesia yang dinamis, politik luar negeri Indonesia harus mempunyai visi yang jelas dan tidak hanya responsif menanggapi tantangan tersebut.

Sedangkan konsep kesinambungan berarti selain menjalankan mandat dan amanah institusi, politik luar negeri harus melanjutkan keberhasilan yang telah dicapai.

"Jangan karena ada pemerintahan baru, segala sesuatu harus diganti... jika hal tersebut dilakukan, kita tidak akan pernah maju sebagai negara," ujarnya.

Untuk itu, lanjut dia, Deplu melakukan "snapshot" guna melihat kondisi saat ini untuk mengidentifikasi pencapaian yang telah berjalan dengan baik untuk dipelihara dan ditingkatkan. "Indonesia, harus terus membangun dari masa lalu," katanya.

Berkaitan dengan hal itu, Menlu Natalegawa menjabarkan sekilas mengenai capaian-capaian politik luar negeri Indonesia dari para pendahulunya.

Dalam kesempatan tersebut, Menlu juga mengungkapkan bahwa saat ini nama Indonesia semakin diperhitungkan dan mempunyai peranan baik dalam tatanan regional dan global. Dalam berbagai forum, Indonesia berperan sebagai bagian dari solusi bukan masalah.

"Hal ini membuat suara kita terus didengar. Indonesia ingin menciptakan ribuan teman dan tanpa musuh (Zero Enemy, Thousand Friends) dengan tetap memegang teguh prinsip-prinsip dasar," katanya.

Selain mengenai politik luar negeri, beberapa isu yang dipertanyakan para mahasiswa dalam kesempatan pertemuan adalah mengenai penanganan terorisme, HAM, penerapan Piagam ASEAN dan reformasi PBB.

Mendahului pertemuan tersebut, para mahasiswa juga mendapat penjelasan mendetil dari Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN, Djauhari Oratmangun mengenai peranan Indonesia di ASEAN dan perkembangan ASEAN hingga proses implementasi piagam.

Menlu sangat menyambut baik penyelenggaraan forum-forum seperti ini sebagai wadah saling tukar pikiran. Untuk ke depan, Menlu berencana untuk mengadakan forum terbuka bagi masyarakat yang ingin bertukar pikiran setiap bulannya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009