Surabaya (ANTARA News) - Program energi terbarukan bagi masyarakat Indonesia saat ini sudah mulai dikembangkan untuk mengurangi kapasitas energi listrik yang dibebankan pada PLN.

Guru besar Teknik Elektro, Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Prof. Ir. Mochamad Ashari, MEng, PhD, di Surabaya, Senin, mengatakan program energi terbarukan tersebut berupa pemanfaatan energi matahari dan angin yang diubah oleh semacam konverter menjadi energi listrik yang bisa dijual ke PLN setempat.

"Jadi nantinya masyarakat tidak akan mengeluarkan biaya untuk membeli listrik, namun justru mendapatkan tambahan pendapatan dengan menjual energi yang didapat disetiap rumahnya masing-masing," katanya.

Ia menambahkan, konverter tersebut dipasang di setiap rumah penduduk untuk menampung energi-energi yang didapat dari angin maupun matahari.

Tentunya, untuk lokasi pemasangan konverter terbaik ada di daerah pesisir karena intensitas angin tinggi dan perkotaan untuk mendapatkan sinar matahri yang sangat banyak.

Sementara itu, untuk proses realisasi yang pertama kali akan dilakukan dengan cara pembangunan prototype dulu di laboratorium Teknik Elektro ITS.

"Kami masih coba dengan cara membangun prototype alat tersebut, namun dengan tegangan dibawah 1000 watt. Jika ini berhasil maka akan kami terapkan kepada masyarakat," katanya.

Ia juga menambahkan untuk saat ini proyek pembangunannya saat ini sudah ada persetujuaan dengan PLN terkait distribusi sehingga diharapkan masyarakat pun juga bisa menerapkannya.

Prof.Ir. Mochamad Ashari, MEng,PhD adalah salah satu guru besar ITS yang akan dikukuhkan pada tanggal 2 November nanti, dua guru besar lain yang juga akan dikukuhkan pada Rabu nanti adalah Prof. Bagus Jaya Santoso , Dr dari jurusan Fisika dan Prof. DR.Ir. Adi Soeprijanto,M.T. dari Teknik elektro Fakultas Teknik Industri ITS.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009