Mumbai (ANTARA News/Reuters) - Pengacara bagi satu-satunya penyerang bersenjata yang selamat dalam serangan Mumbai dipecat dari kasus itu karena tidak kooperatif, Senin, beberapa hari setelah India memperingati tahun pertama serangan tiga hari yang menewaskan 166 orang.

Abbas Kazmi, pengacara bagi Mohammad Ajmal Kasab, satu-satunya dari 10 penyerang bersenjata yang ditangkap November tahun lalu, dipecat oleh hakim M.L. Tahilyani karena menolak mengikuti perintah pengadilan.

Hakim mengatakan bahwa tindakan pengacara itu bertujuan mengulur-ulur persidangan.

Asisten Kazmi, K.P. Pawar, akan menggantikannya untuk membela Kasab.

"Pengadilan hari ini membatalkan pengangkatan pengacara Abbas Kazmi dan menunjuk asistennya sebagai pengacara pembela utama dalam kasus itu," kata penuntut umum Ujjwal Nikam.

"Tidak akan ada penundaan lagi bagi persidangan karena saya sudah mengajukan 340 saksi," katanya.

Persidangan itu, yang telah memakan waktu sekitar delapan bulan, berlangsung tersendat-sendat. Seorang pengacara pembela sebelumnya juga dipecat karena tindakan tidak profesional dan Kasab menyampaikan dalih bersalah yang mengejutkan.

Kasab, seorang warganegara Pakistan yang termasuk diantara 38 orang yang dituntut oleh India dalam serangan itu, dituduh melakukan 86 pelanggaran, termasuk melakukan pembunuhan dan mengobarkan perang terhadap India. Jika terbukti bersalah, ia bisa dijatuhi hukuman mati.

Pekan lalu, sebuah pengadilan Pakistan menuntut tujuh tersangka Pakistan yang terkait dengan serangan-serangan itu.

Serangan-serangan tahun lalu di Mumbai, ibukota finansial dan hiburan India, telah memperburuk hubungan antara India dan Pakistan.

New Delhi menghentikan dialog dengan Islamabad yang dimulai pada 2004 setelah serangan-serangan Mumbai pada November tahun lalu yang menewaskan lebih dari 166 orang.

India menyatakan memiliki bukti bahwa "badan-badan resmi" di Pakistan terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan-serangan itu -- tampaknya menunjuk pada badan intelijen dan militer Pakistan. Islamabad membantah tuduhan tersebut.

Sejumlah pejabat India menuduh serangan itu dilakukan oleh kelompok dukungan Pakistan, Lashkar-e-Taiba, yang memerangi kekuasaan India di Kashmir dan terkenal karena serangan terhadap parlemen India pada 2001. Namun, jurubicara Lashkar membantah terlibat dalam serangan tersebut.

India mengatakan bahwa seluruh 10 orang bersenjata yang melakukan serangan itu datang dari Pakistan. New Delhi telah memberi Islamabad daftar 20 tersangka teroris dan menuntut penangkapan serta ekstradisi mereka.

Perdana Menteri India Manmohanh Singh mengatakan pada pertengahan Juli bahwa perundingan perdamaian dengan Pakistan akan tetap tertahan sampai negara itu menindak orang-orang yang bertanggung jawab atas serangan di Mumbai tahun lalu.

Pernyataan Singh itu tampaknya bertentangan dengan sebuah pernyataan bersama dengan PM Pakistan Yusuf Raza Gilani dimana kedua pemimpin tersebut mengatakan bahwa tindakan terhadap terorisme "tidak boleh dikaitkan" dengan proses dialog tersebut.

Dalam pernyataannya kepada media India, Singh mengatakan, "Harus ada upaya-upaya jujur serius untuk menjembatani kesenjangan yang memisahkan kedua negara itu."

Pada Agustus, Pakistan menjamin kepada India mengenai kerja sama penuh mereka dalam mencegah aksi teror baru setelah peringatan dari Singh bahwa militan di Pakistan sedang merencanakan serangan-serangan baru.

Perdana Menteri Pakistan itu juga berjanji melakukan segala sesuatu untuk membawa mereka yang bertanggung jawab atas serangan Mumbai ke pengadilan.

Pakistan telah menahan lima orang yang dituduh terlibat dalam serangan itu, termasuk tersangka dalang Zakiduddin Lakhvi.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009