DEN HAAG, 1 Desember (ANTARA/PRNewswire-AsiaNet) --
    
     - Survei Global Mempertajam Fokus pada Kebutuhan Ketenagakerjaan Pasangan

     Kurangnya kesempatan kerja pasangan (suami/istri) berdampak negatif pada mobilitas global staf internasional yang sangat terampil.

     Untuk melihat Siaran Berita Multimedia, silakan klik:

     Ini merupakan temuan penting dari survei terhadap 3.300 pasangan warga negara asing staf sangat trampil yang ditempatkan di luar negeri pada 200 perusahaan, kedutaan besar dan organisasi internasional.
    
     Permits Foundation, yang melakukan survei di antara pasangan 120 kebangsaan di banyak negara tuan rumah, mengatakan bahwa pemberian ijin kerja bagi pasangan dapat menciptakan sebuah "kemenangan lipat tiga" bagi pemberi pekerjaan, keluarga dan negara tuan rumah.

     Hampir 60 persen pasangan mengatakan tidak akan mungkin pindah di masa depan ke negara di mana sulit mendapatkan izin kerja. Sebaliknya, negara-negara yang memungkinkan pasangan bekerja merupakan tujuan yang menarik bagi 96% responden.

     Permits Foundation mendukung peningkatan peraturan ijin kerja bagi pasangan karyawan asing di seluruh dunia. Ia menginginkan pasangan yang menetap secara sah memiliki izin terbuka untuk bekerja selama bertugas. Yayasan tersebut telah membentuk jaringan kerja di India, Indonesia, Jepang, Malaysia dan Rusia untuk memajukan diskusi di negara-negara ini.

     "Bukti baru ini memberi isyarat penting kepada pemerintah yang ingin menarik bakat internasional terkemuka", kata Gill Gordon, Direktur Kompensasi Eksekutif untuk Schlumberger. "Pasangan juga berpendidikan tinggi, dengan beragam latar belakang profesi. Jika diizinkan bekerja, mereka juga berkontribusi pada ekonomi lokal."

     Survei ini juga memberi wawasan terhadap aspirasi pasangan dan efek positif memiliki pekerjaan. Hampir 90% pasangan dalam survei ini bekerja sebelum dipulangkan ke negara asalnya. Angka ini turun menjadi 35% selama penempatan. Tiga perempat dari mereka yang tidak bekerja ingin bekerja. Ini khususnya demikian di antara kelompok usia muda, pria, lulusan dan pasangan yang belum menikah. Kebanyakan pasangan yang bekerja mengatakan bahwa hal ini berdampak positif pada penyesuaian ke lokasi tuan rumah dan kemauan untuk menyelesaikan tugas.

     "Ini merupakan survei berskala besar pertama yang melihat pekerjaan dan masalah izin kerja dari perspektif pasangan." kata Siobhan Cummins, Direktur Utama Operasi ORC di Eropa, Timur Tengah dan Afrika. "Mengakui kebutuhan kerja pasangan akan meningkatkan mobilitas internasional. Survei ini melengkapi sumber daya yang dapat dihubungi para pemberi pekerjaan ketika mengembangkan kebijakan yang mendukung pasangan yang sama-sama bekerja."

     Keterangan lebih lanjut:

     http://permitsfoundation.com/docs/permits_survey_summary.pdf

     http://www.permitsfoundation.com/docs/permits_survey_final_report.pdf
 
     SUMBER: Permits Foundation


 

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009