Singapura (ANTARA News/AFP) - Bank terbesar di Asia Tenggara, DBS Group Holdings mengatakan memiliki sekitar 1,8 miliar dolar Singapura (1,3 miliar dolar AS) dari eksposur utang di Dubai, tetapi menggambarkan situasi sebagai "dikendalikan".

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Senin, DBS mengatakan bahwa "bagian besar" dari utang adalah perusahaan milik Dubai yang beroperasi di Singapura yang "adalah sehat, seperti Labroy dan South Beach, yang dijaminkan".

South Beach adalah usaha patungan komersial dan residensial perdana di konvensi distrik Singapura , sementara Labroy Marine galangan kapal lokal.

"Bank percaya bahwa situasi dapat dikelola", kata pernyataan itu.

Pemerintah Dubai mengumumkan pekan lalu mencari enam bulan moratorium pembayaran utang oleh konglomerat utama Dubai World.

Pengumuman mengirim grelombang kejut di seluruh dunia pada Kamis dan Jumat karena investor khawatir kemungkinan default oleh Dubai dan usaha milik negara, yang bersama-sama berutang sekitar 80 miliar dolar.

DBS mengatakan telah memberikan 558 juta dolar (400 juta dolar AS) pinjaman untuk Dubai World, setara dengan sekitar 0,2 persen dari total neraca.

Juru bicara untuk dua kreditor Singapura lainnya, United Overseas Bank dan Oversea-Cina Banking Corp, mengatakan Selasa bahwa mereka tidak memiliki eksposur signifikan kepeminjam Dubai.

Bank sentral de facto, Otoritas Moneter Singapura (MAS), mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa pihaknya tidak memperkirakan terkena dampak dari utang Dubai yang memukul negara-kota itu.

Dikatakan eksposur sektor perbankan Singapura ke Uni Emirat Arab, di mana Dubai merupakan salah satu bagian, mewakili kurang dari satu persen dari total aset industri perbankan.

"Kami tidak memperkirakan perkembangan di Dubai merugikan stabilitas keuanganSingapura," kata MAS.

"MAS terus berada dalam hubungan yang erat dengan lembaga-lembaga keuangan di sini, dan dengan bank sentral dan regulator di yurisdiksi kunci."

Raksasa properti Singapura, City Developments Ltd (CDL), bagian dari usaha patungan South Beach di mana Dubai World memiliki sepertiga saham, mengatakan Selasa bahwa pihaknya tidak memperkirakan dampak pada dirinya sendiri atau proyek.

Namun, pihaknya bersiap menambah menyuntikkan lebih banyak dana jika diperlukan.

"Jika perusahaan patungan membutuhkan dana tambahan di masa depan, para pemegang saham dapat dipanggil untuk menempatkan pendanaan dari bagian saham proporsional mereka," CDL mengatakan dalam sebuah pernyataan.

(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009