Gorontalo (ANTARA News) - Situasi di kampus Universitas Negeri Gorontalo (UNG) masih mencekam pasca peristiwa tawuran mahasiwa antar dua fakultas yang terjadi Selasa siang (1/12).

Massa dari dua kubu, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan (FIIK) dan teknik, masih berkumpul dan tidak bersedia bubar meski pimpinan fakultas sudah memintanya.

Batu-batu yang digunakan untuk saling melempar masih berserakan di sepanjang jalan kampus universitas negeri tersebut.

Kampus terlihat lengang, aktivitas belajar mengajar kedua fakultas yang letaknya saling berjauhan, terpaksa dihentikan untuk sementara waktu.

Sementara itu, pada Selasa, kericuhan kembali terjadi, ketika seorang mahasiswa FIIK, dikeroyok oleh sejumlah mahasiswa teknik, saat dirinya mencoba mengambil motornya yang tertinggal di dekat gedung teknik.

Polisi menangkap tujuh mahasiswa teknik, yang diduga terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut.

Penyebab awal tawuran itu masih simpang siur. Menurut sejumlah informasi yang berhasil dihimpun, diduga akibat kesalahpahaman antara kedua belah pihak, ketika seorang mahasiswi teknik digoda dan dilecehkan oleh mahasiswa FIIK.

Pihak rektorat masih menelusuri penyebab tawuran. Dalam peristiwa itu, empat mahasiswa terluka itu.

"Mahasiswa yang menjadi otak dan pelaku kericuhan ini, nanti akan kami hukum. Sanksi yang bisa diberikan yakni dikeluarkan, kata Pejabat sementara pembantu rektor III bidang kemahasiswaan.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009