Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto mengatakan partai yang dipimpinnya terbuka bagi siapa pun yang ingin bergabung, termasuk jika mantan Ketua Dewan Penasihat DPP Partai Golkar Suryo Paloh.

"Kami terbuka kepada siapa pun yang mau bergabung. Silakan, tetapi jika ada yang mau keluar juga silakan," kata Ketum DPP Partai Hanura Wiranto setelah menerima Tim-9 inisiator Hak Angket bank Century di kantor DPP Hanura Jakarta, Selasa petang.

Wiranto mengatakan hingga saat ini belum ada pembicaraan resmi antara Hanura dengan Surya Paloh tentang kemungkinan bergabungnya Surya Paloh ke partai tersebut.

Ia mengatakan dalam munas Partai Hanura Februari 2010 mendatang dia masih menjadi kandidat ketua umum. Sebelumnya diisukan Surya Paloh akan masuk dalam bursa ketum DPP Partai Hanura.

"Itu belum ada, tetapi kita mau terima kalau memang beliau mau bergabung," kata Wiranto.

Ketika ditanya wartawan apakah Surya Paloh sudah memiliki hati nurani, Wiranto mengatakan siapa pun orangnya pasti mempunyai hati nurani, hanya tinggal mau dipakai atau tidak.

Surya Paloh sejak dipecundangi Aburizal Bakrie pada Munas Partai Golkar telah melakukan penjajakan ke sejumlah partai antara lain Gerindra, dan Hanura. Bahkan dalam waktu dekat Ketua Dewan Pembina Gerindra akan bertemu dengan Surya Paloh untuk membicarakan kemungkinan bergabungnya Surya Paloh ke partai tersebut.

Sebelumnya Jefrie Geofani mengatakan pendekatan Surya Paloh ke Partai Hanura sudah dilakukan beberapa pekan lalu. Bahkan ada pembicaraan kemungkinan Surya Paloh ikut bersaing di Munas Hanura di Surabaya, Februari mendatang.

Terkait kemungkinan Surya Paloh masuk dalam bursa ketum Hanura, ketua dewan penasihat Hanura Bambang W Soeharto mengatakan sampai saat ini sama sekali tidak ada niat untuk melengserkan Wiranto dari kursi ketum.

"Satu-satunya ketum mendatang ya Wiranto," kata Bambang.

Dalam rakernas Hanura pada Oktober silam seluruh DPD tetap masih mengusung Wiranto sebagai calon tunggal Hanura.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009