Denpasar,(ANTARA News) - Pesawat Batavia Air mengalami insiden terkait dengan mesin pesawat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Kamis sekitar pukul 10.40 Wita.

Pada kejadian yang sebelumnya dikabarkan terbakar itu, beberapa penumpang sempat terjun dari pintu darurat, sehingga mengalami luka-luka dan patah tulang, segera dilarikan ke RSUP Sanglah.

Manajer Personalia Hukum dan Humas PT Angkasara I Bandara Ngurah Rai Alex Pujianto, membantah bahwa pesawat tersebut terbakar. "Kami akan segera jelaskan apa yang sebenarnya terjadi," ucapnya.

Sementara Komandan Pangkalan Udara TNI AU Ngurah Rai Letkol Pnb Aldrin P Mongan mengatakan, Batavia Air tidak tergelincir di ujung runway, melainkan mengalami "insiden lunak".

Pada saat mesin nomor satu dihidupkan semuanya baik-baik saja. Tetapi ketika mesin dua dinyalakan, terjadi letupan yang menimbulkan guncangan dari mesin dua tersebut.

"Sebetulnya tidak ada ledakan yang menimbulkan api dari mesin itu. Letupan itu adalah sisa bahan bakar yang masih tersimpan di reservoar-nya, yang terbakar karena mesin dinyalakan," ujarnya saat memimpin latihan penyelamatan udara VVIP terkait penyelenggaraan Bali Democracy Forum yang akan berlangsung pertengahan Desember 2009.

Karena ada letupan dan guncangan, katanya, penumpang sangat panik-histeris dan bergegas ke pintu belakang pesawat, memaksa pramugari untuk membuka pintu darurat.

Padahal awak kabin sudah menyatakan berkali-kali bahwa tidak terjadi hal-hal yang mengancam keselamatan penerbangan itu, namun karena penumpang sudah panik, akhirnya ada yang membuka pintu darurat samping secara paksa.

Karena tidak terlatih, maka rampa karet pada pintu itu yang dibuka secara paksa, menjadi tidak berfungsi secara sempurna, sehingga beberapa di antara penumpang memilih langsung loncat dari ketinggian sekitar empat meter.

Akibatnya, begitu beberapa penumpang terjadi di landasan aspal, mengalami luka-luka dan ada yang patah kaki.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009