Karimun, Kepri (ANTARA News) - Sesosok jenazah anak perempuan diduga korban kecelakaan kapal Dumai Express 10 di Perairan Tukong Iyu, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, ditemukan tidak jauh dari lokasi tenggelamnya kapal itu.

Jenazah ditemukan oleh Seman (42), seorang nelayan tradisional Pulau Moro, pada Kamis pukul 16.30 WIB. Seman menemukannya ketika bersama rekannya Ngaldin tengah mencari ikan di perairan tersebut.

"Seman menghubungi kami sekitar pukul 17.00 WIB, dan kami langsung memberangkatkan mobil patroli beserta anggota ke Pelambung, Tebing untuk menjemput jenazah tersebut," kata Kasatserse Polsek Tebing, Bripka MF Sonjaya, di instalasi pemulasaran jenazah RSUD Karimun, Kamis malam.

Dia menuturkan, awalnya Seman menduga jenazah itu sebuah bola, namun saat didekati ternyata kepala manusia yang sudah memutih yang kemudian diangkat ke kapal dengan menggunakan jaring ikan dan selanjutnya dimasukkan dalam karung goni putih.

"Jenis kelaminnya perempuan dengan umur diperkirakan lima tahun, kami belum dapat memastikan korban Dumai Express 10, namun kemungkinannya cukup besar karena ditemukan di lokasi tenggelamnya kapal itu," katanya.

Berdasarkan pantauan, kondisi jenazah masih dalam keadaan utuh namun sudah bengkak dan memutih akibat terlalu terendam air.

Tim identifikasi Polres Karimun bersama petugas kamar jenazah langsung memeriksa kondisi jenazah yang masih berpakaian lengkap namun identitas korban tidak berhasil ditemukan.

Jenazah memiliki tinggi sekitar 90 sentimeter, memakai tiga lapis baju, di antaranya pakaian dalam putih, baju kaos hitam bertuliskan "Guess" di dada, serta rompi kotak-kotak khas gaun perempuan dengan kombinasi hijau tua, coklat dan biru.

Korban memakai celana kain ketat hitam setinggi lutut bertuliskan "mickey mouse" serta celana dalam putih bergambar boneka "barbie".

Sementara itu, sebuah sandal kulit tali coklat masih melilit di kaki sebelah kanan.

Sebelumnya, sebanyak 39 orang dinyatakan tewas, 34 hilang dan 255 selamat dalam peristiwa tenggelamnya kapal feri yang terbuat dari "fiberglass" yang tenggelam setelah mengalami pecah lambung kiri akibat hempasan gelombang.

Komandan Pangkalan Angkatan Laut Karimun, Letkol (P) Edwin, Kamis mengatakan, nakhoda kapal, Johan Hutajulu, saat ini masih diperiksa di Makolanal terkait insiden itu.

"Dia masih sebagai saksi, dan pemeriksaan yang kami lakukan baru tahap awal dan selanjutnya menunggu pernyataan dari Syahbandar terkait dugaan kemungkinan ada pelanggaran yang dilakukannya," katanya.

(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009