Kendal (ANTARA News) - Haryanti (18), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Gundang, Kecamatan Cipiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah tewas karena kecelakaan jatuh dari apartemen lantai 10 milik majikannya di Singapura.

Korban mengalami kecelakaan pada Senin, 30 November 2009 lalu, dan jenazahnya tiba di kediamannya pada Jumat, 4 Desember 2009 sekitar pukul 11.00 WIB untuk dimakamkan. Korban disambut oleh keluarga dan puluhan warga sekitar.

Kasi Penempatan Tenaga Kerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Kendal, Supardi mengatakan berdasarkan keterangan visum dan kepolisian Singapura, korban tewas karena kecelakaan, terjatuh dari lantai 10 apartemen.

"Secara pasti, penyebab kepastiannya apa kami belum tahu, tetapi yang jelas berdasarkan keterangan kepolisian Singapura karena kecelakaan murni," katanya.

Menurut dia, Haryanti bekerja di Singapura sebagai pembantu rumah tangga (PRT) baru sekitar tiga bulan dan dikirimkan sebagai TKI melalui Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) PT Rimba Cipta Indah Kendal.

Ketika mendaftar dirinya sebagai TKI, Haryanti saat itu masih berusia 18 tahun, tetapi karena masih terlalu muda, usianya dituakan menjadi 24 tahun.

"Korban berasal dari keluarga yang tidak mampu, dan kami berharap pihak yang berwenang segera membayar hak-hak asuransinya kepada keluarganya," katanya.

Ia mengatakan keluarga korban mendapat santunan dari Asuransi jiwa sebanyak Rp45 juta, 1.000 dolar Singapura dari PJTKI PT Rimba Cipta Indah Kendal, dan 500 dolar Singapura dari agensi.

"Kami berharap dari pihak asuransi dalam hal ini PT Mitra Sejahtera segera mencairkan santunanya, begitu juga dengan pihak PJTKI maupun agensi," katanya.

Keluarga Korban, Muhammad Nasir mengatakan Haryanti tidak pernah menghubungi keluarga selama tiga bulan bekerja. Menurut dia, ibunya saat ini pingsan ketika mendengar anaknya meninggal karena kecelakaan.

"Saat ini ibu korban masih kaget, neneknya juga pingsan, sedangkan ayahnya sudah meninggal setahun yang lalu," katanya.

Berdasarkan pantauan di kediaman korban ketika dibawa pulang, di tubuh korban terlihat banyak luka dan lebam-lebam.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009