Rawalpindi, Pakistan (ANTARA News/Reuters) - Para anggota kelompok garis keras melemparkan granat-granat tangan dan kemudian menembak sebuah masjid dekat markas besar angkatan darat Pakistan setelah sholat Jumat, menewaskan paling tidak 39 orang, kata satuan penolong.

Masjid itu sering digunakan para pejabat militer di kota garnisun Rawalpindi. Sebuah helikopter terbang di lokasi kejadian itu, agaknya mencari para penyerang yang mungkin lari setelah serangan yang juga mencederai lebih dari 40 orang itu.

Pakistan sedang menggempur gerilyawan Taliban yang dituduh melakukan serangan-serangan bom yang menewaskan ratusan orang sejak serangan dilancarkan terhadap pangkalan mereka di daerah Waziristan Selatan Oktober lalu.

Pakistan mendapat tekanan AS untuk menumpas gerilyawan yang beroperasi di sepanjang daerah-daerah perbatasan untuk membantu memerangi Taliban di Afghanistan.

"Masjid itu diserang oleh teroris-teroris pada sholat Jumat. Diperkirakan ada lebih dari seorang penyerang," kata juru bicara militer Mayjen Athar Abbas.

"Seperti yang saya katakan pasti lebih dari satu penyerang, jadi ada kemungkinan beberapa orang dari mereka masih bersembunyi dekat lokasi itu."

Aksi kekerasan akan mendesak Presiden Asif Ali Zardari mengurangi ancaman dari gerilyawan Taliban. Tetapi ia adalah pemimpin yang sangat tidak populer yang memiliki hubungan kurang baik dengan militer, yang menetapkan kebijakan keamanan nasional.

Oktober lalu, para gerilyawan Taliban yang mengenakan seragam militer menyerang markas besar angkatan darat, menewaskan tiga sandera dan dua personil pasukan komando angkatan darat.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009