Jakarta, (ANTARA News) - Kemacetan parah terjadi di sejumlah titik di jalan raya protokol di wilayah DKI Jakarta, Selasa pagi, antara lain karena terdapat perbaikan sarana jalan dan infrastruktur di berbagai ruas jalan itu.

Berdasarkan pantauan ANTARA di Jakarta, Selasa, kepadatan arus lalu lintas terjadi antara lain di ruas Jalan Sudirman yang merupakan salah satu jalan protokol utama di ibukota.

Kemacetan parah tersebut terjadi karena terdapat proyek perbaikan jalan yang menutup dua lajur di daerah Dukuh Atas pada jalur yang menuju ke arah Bundaran HI dan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Selain itu, terdapat kendaraan alat berat yang digunakan dalam proyek perbaikan tersebut yang diparkir begitu saja di salah satu jalur jalan Sudirman.

Kemacetan itu mengakibatkan hanya satu jalur yang digunakan sehingga jalur khusus busway akhirnya juga terpaksa digunakan.

Padahal, jalur busway Koridor I (Blok M-Kota) biasanya "bersih" dari gangguan kendaraan pribadi.

Sejumlah warga menyesalkan pihak pemerintah daerah yang sepertinya tidak memikirkan dampak dari perbaikan jalan tersebut terhadap arus lalu lintas.

Biasanya, jalur yang bergerak dari arah Jalan Sudirman menuju Jalan Thamrin kerap padat pada pagi hari karena banyaknya pegawai yang menggunakan ruas jalan tersebut untuk masuk ke kantornya.

Sementara itu, pihak kepolisian lalu lintas Polda Metro Jaya juga telah menghubungi dinas pekerjaan umum agar bisa segera memindahkan kendaraan alat berat yang menghambat arus lalu lintas tersebut.

Selain di Sudirman, kemacetan parah akibat proyek perbaikan juga terjadi di ruas Jalan Gunung Sahari menuju kawasan Mangga Besar, Jakarta Utara.

Proyek perbaikan yang menghambat arus lalu lintas itu adalah perbaikan gorong-gorong yang terjadi di dekat Pintu Air Gunung Sahari.

Para pengguna jalan raya diimbau petugas untuk menggunakan jalur alternatif seperti melewati Jalan Pasar Baru, Samanhudi, dan Jalan Pangeran Jayakarta.

Proyek perbaikan berupa perbaikan infrastruktur jembatan juga terpantau dilakukan di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur.

Hal tersebut mengakibatkan arus lalu lintas di jalan tersebut diterapkan sistem "contra flow" (arus yang bertentangan).(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009