Soreang (ANTARA News) - Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menilai jumlah kehadiran anggota dewan setempat, sejak tiga bulan dilantik hingga sekarang, masih jauh lebih rendah  daripada anggota dewan sebelumnya.

"Kalau dirata-ratakan kehadrian anggota dewan sejak di lantik Agustus lalu sekitar 60 persen," kata Ketua BK DPRD Kabupaten Bandung, Asep Anwar di Soreang, Rabu petang.

Menurut catatan Asep Anwar, anggota lembaga legislatif yang sering absen ke Gedung DPRD Kabupaten Bandung di Kompleks Pemerintahan Kabupaten Bnadung ini, didominasi anggota dewan baru.

Meski menyesalkan minimnya kehadiran anggota DPRD Kabupaten Bandung, Asep Anwar mengaku sejauh ini masih bisa memakluminya.

"Kebanyakan yang sering absen juga anggota dewan baru, mungkin itu karena mereka (anggota dewan) masih beradaptasi," ujar Asep.

Termasuk ketidaksepahaman yang sempat memanas di tubuh dewan, terkait Tatib dan alat kelengkapan dewan, menurut Asep bisa menjadi penyebab mereka datang ke gedung dewan.

Diberitakan sebelumnya, beberapa waktu lalu terdapat ketidaksepahaman antarfraksi. Saat itu ada fraksi yang mau mengakui Tatib dan alat kelengkapan yang telah dibentuk, ada juga yang menolaknya.

Ketidakserpahaman tersebut, kini telah mereda sejak beberapa hari lalu terbentuk Pansus penyempurnaan Tatib dan alat kelengkapan DPRD Kabupaten Bandung.

"Ketidaksepahaman itu, mungkin saja menyebabkan beberapa anggota dewan malas `ngantor`. Mudah-mudahan setelah kondisinya mereda, kawan-kawan (anggota dewan) kembali bersemangat datang ke gedung dewan," katanya.

Asep mengaku tidak membiarkan persentase kehadiran anggota dewan rendah, apalagi hingga mengganggu kinerja lembaga ini. Karena itu BK sering mengingatkan mereka yang jarang masuk kantor melalui jalur fraksi.

Terkait minimnya prosentase kehadiran tersebut, BK bertugas memantau dan membenahinya. Karena itu pula BK akan mengusulkan permebrlakukan pergantian antar waktu (PAW).

"Jika kondisi ke depan masih seperti ini, kami akan upayakan PAW sesuai mekanismenya, kan masih banyak orang yang mau bekerja untuk masyarakat," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009