Jakarta (ANTARA News) - Ribuan demonstran dari berbagai elemen masyarakat seperti FBR, Front Mahasiwa Nasional, Kontras, Persatuan Petani Batang, Migran Care, PBHI, Walhi dan UPT Link, memadati bagian depan Istana Negara untuk memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) sedunia, Kamis.

Mereka bergerak mulai dari stasiun Gambir, kemudian menuju Istana Negara dan menggelar aksi di halaman Monumen Nasional (Monas) untuk menuntut hak-hak mereka.

Aaksi damai ini juga dilakukan dengan menggelar pertunjukan seni dengan menggenakan pakaian daerah dan sambil menari-nari di depan Istana Negara.

Mereka membentangkan sebuah spanduk berukuran 4x8 meter berisi delapan tuntutan mereka.

Kedelapannnya adalah menghentikan soal PHK, perampasan tanah, menghapus biaya penempatan yang tinggi, memberikan jaminan sekolah gratis, usut tuntas kasus korupsi dan bail out century, pemenuhan dan pelayanan kesehatan fasilitas kesehatan, membuka lapangan pekerjaan, dan menegakkan hukum dari praktik korupsi.

"Sebelumnya kemarin kita juga memperingati hari antikorupsi sedunia di Istana. Kami ingin pemerintah menempati janji-janjinya untuk membawa Indonesia yang lebih baik," kata Wawan, salah seorang demonstran.

Peringatan hari HAM sedunia ini juga dimeriahkan dengan tarian tradisional, seperti dari Papua.

Saat ini massa berusaha memasuki halaman monas yang masih dalam keadaan tertutup, bahkan kabarnya masih ada sebagian lagi massa tengah bergerak menuju Monasn.

"Saat ini massa sudah tiba di Istana, dan petugas sedang menertibkan mereka untuk tidak menganggu pengendara kendaraan yang lewat,"kata Kapolsek Metro Gambir, Kompol Yossy Runtukahu. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009