Yogyakarta (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai pemimpin harus mempunyai nyali besar sehingga berani mengambil sikap yang tegas dan menanggung risiko dari keputusan yang diambilnya.

"Pemimpin yang baik harus mengetahui masalah dan mampu mengatasinya dengan cepat dengan logika berpikir yang baik," katanya saat membuka Musayawarah Nasional Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKS PTIS) se-Indonesia di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, seorang pemimpin harus tangguh, dan ini berhubungan dengan risiko yang akan dihadapi saat menjalankan kepemimpinan.

"Pemimpin yang mempunyai nyali tidak akan takut karena telah memperhitungkan risiko dan melaksanakan kebijakan dengan logika berpikir yang baik," katanya.

Ia mengatakan, ada tiga tipikal pemimpin yakni seorang birokrat yang akan berpikir untuk satu tahun ke depan karena alasan anggaran yang telah direncanakan.

Kedua, seorang politisi yang hanya berpikir bagaimana lima tahun ke depan termasuk bagaimana menjadi pejabat lagi untuk lima tahun ke depan.

"Tetapi seorang negarawan akan berpikir untuk satu generasi, bagaimana menyiapkan generasi selanjutnya, ini yang lebih baik," katanya merujuk kepada tipe pemimpin ketiga.

Ia mengatakan, pemimpin juga harus kreatif, inovatif dan visioner (bervisi) sehingga arah kepemimpinan menjadi jelas dan mampu mengubah keadaan menjadi lebih baik.

"Seperti dalam Islam, jadilah pemimpin seperti yang diajarkan dalam Islam," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009