Tokyo, (ANTARA News) - Kepercayaan konsumen Jepang telah memburuk untuk pertama kalinya dalam 11 bulan karena kekhawatiran tentang keamanan pekerjaan dan jatuhnya upah, kata pemerintah Jumat.

Indeks kepercayaan konsumen dari kantor kabinet turun menjadi 39,5 dalam November, turun 1,0 poin dari bulan sebelumnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Sebuah angka di bawah 50 menunjukkan bahwa konsumen pesimis melebihi jumlah yang optimis. Indeks telah naik berturut-turut selama sembilan bulan sampai September, ketika mencapai hampir tertinggi dua tahun 40,5 -- tingkat yang disesuaikan pada Oktober.

Ekonomi Jepang kembali ke pertumbuhan positif dalam kuartal kedua tahun ini setelah setahun resesi parah berkepanjangan.

Namun pemerintah melaporkan minggu ini, bahwa ekonomi nomor dua dunia itu tumbuh pada tingkat yang jauh lebih lambat dibanding perkiraan semula pada kuartal ketiga, menyalakan kembali kekhawatiran bahwa pemulihan yang masih muda bisa terganggu.

Pemerintah Jepang mengumumkan Selasa,r paket stimulus ekonomi baru 274 miliar dolar, termasuk 80 miliar dolar dalam pengeluaran baru, yang analis mengatakan seharusnya membantu untuk mendukung keyakinan konsumen.

"Karena trennya adalah sentimen konsumen telah dipengaruhi oleh paket stimulus pemerintah, kita bisa mengharapkan hal yang sama untuk kali ini juga," kata Yoshiro Sato, ekonom di Capital Markets Asia Calyon.

Tapi sampai paket baru disetujui oleh parlemen dan benar-benar dilaksanakan, "ada kemungkinan bahwa sentimen konsumen dapat terus jatuh ", Sato menambahkan.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009