Jakarta, (ANTARA News) - Jenazah Sulistiyo Putranto (24), pahlawan petugas pemadam kebakaran yang meninggal dunia saat berjuang memadamkan api di daerah Tambora, dikebumikan di tempat pemakaman umum Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat siang.

Prosesi pemakaman di Jakarta, Jumat, berlangsung sekitar 30 menit dari pukul 14.00 WIB.

Dalam pemakaman tersebut tampak kedua orang tua Sulistyo, Sugeng dan Titin Sunarsih, serta saudarinya, Dini Aprilia.

Selain pihak keluarga, terlihat pula rekan almarhum yaitu sesama petugas pemadam kebakaran yang turut mengantarkan Sulis, panggilan akrab Sulistiyo, hingga ke tempat peristirahatannya yang terakhir.

Sebelum dimakamkan, jenazah Sulis dilepas dengan acara penghormatan terakhir yang digelar di halaman kantor Dinas Kebakaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dalam acara tersebut, Sekretaris Wilayah DKI Jakarta, Muhayat, mengatakan, Dinas Pemadam Kebakaran DKI telah kehilangan salah satu putra terbaiknya.

Sulistiyo dikenal sebagai petugas Damkar yang telaten dan berdedikasi tinggi sehingga pernah diperbantukan untuk menangani bencana jebolnya tanggul di Situ Gintung, Banteng, dan juga bencana gempa bumi di Padang, Sumatra Barat.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo telah melayat almarhum pada Kamis (10/12) malam dan mengutarakan rasa haru serta kekagumana terhadap perjuangan Sulistiyo dan petugas pemadam kebakaran lainnya.

Sulis meninggal dunia ketika berupaya memadamkan kebakaran meluluhlantakkan sekitar 200 rumah yang terdapat di sekitar Jalan Kalianyar di daerah Jembatan Besi, Tambora, Jakbar, Kamis (10/12) sejak sekitar pukul 14.30 WIB.

Sebanyak 25 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan sehingga kobaran api berhasil dipadamkan sekitar sembilan jam kemudian.

Dalam proses pemadaman, tiga orang pemadam termasuk Sulis menjadi korban karena terjatuh dan tertimpa reruntuhan bangunan yang terkoyak akibat kebakaran.Dua orang lainnya, yaitu Rico dan Sanni, berhasil terselamatkan dan dievakuasi ke Rumah Sakit Sumber Waras, Grogol, Jakarta Barat.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009