Jakarta (ANTARA News) - Komplotan perampok yang biasa beraksi di wilayah Jakarta Utara, Minggu, ditangkap Satuan Reserse Polres Jakarta Utara dan seorang diantaranya ditembak karena berusaha melarikan diri.

Tiga dari sebelas perampok, berhasil di tangkap yakni Yasid alias Basro bin Marsum, Diman bin Harip dan Rusdi Khairussalam bin Tcakib.

Menurut Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara Kompol Adex Yudiswan, kawanan perampok itu sudah lima kali beraksi di wilayah Jakarta Utara.

"Mereka merampok dengan sadis, setiap korbannya selalu dibacok," terang Adex. Salah satu perampok, Rusdi, terpaksa ditembak paha kanannya saat akan ditangkap di wilayah Bekasi.

"Terpaksa ditembak kakinya saat akan ditangkap mencoba kabur," kata Adex.

Menurut catatan Polres Jakarta Utara, Diman dan kawanannya pernah merapok toko kelontong di Jalan Kebantenan V, RT 7/2, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, pada 12 Mei lalu.

Dari tempat itu mereka berhasil merampok uang tunai sebesar Rp 26.5 juta setelah mengamcam korban, Budi Setyawan, dengan clurit dan golok.

Kemudian mereka merampok di Jalan Karang Tengah RT 3/9, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, pada 16 Juli lalu. Korbannya, H. Aman Husain, dilukai dengan dibacok.

Selanjutnya pada 20 Oktober lalu mereka merampok di Jalan Rorotan IX, RT 18/7, Jakarta Utara. Setelah mengamcam korban Bambang Sugiarto juga dengan clurit dan golok, mereka mendapatkan uang tunai Rp 24 juta.

Perampokan oleh Diman dan rekannya juga terjadi di Jalan Cemara, Lagoa, Koja. Korban Yono yang dibuntuti pelaku, dipepet dengan sepeda motor dan uang tunai dalam kantong plastik berjumlah Rp40 juta dirampasnya.

Polisi mengincar Diman dan kawan-kawan setelah dalam beberapa kasus perampokan, ciri-ciri pelaku selalu sama

Beberapa barang bukti yang berhasil diamankan polisi adalah motor Yamaha Yupiter MX B 6303 UJP, Satria F 150 warna abu-abu dengan nopol B 8321 FUC.

Kemudian sepeda motor Yamaha Yupiter MX B 6144 FUC dan sebilah pisau serta clurit.

Dari pengakuan ketiga pelaku, aksi perampokan tersebut, bukan hanya dilakukan di wilayah Jakarta Utara, tetapi juga Jakarta Timur dengan sasaran toko emas.

"Kalau korban dibacok, kemungkinan dia tidak akan lapor atau mencari kita," kata Diman ketika ditanya mengenai aksinya yang kerap kali melukai korban.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009