Beijing (ANTARA) - Data dari Badan Emas Dunia (WGC) menunjukkan bahwa reksa dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang didukung emas secara global menambahkan 166 ton pada Juli, membawa kepemilikan global ke level tertinggi baru sepanjang masa 3.785 ton dalam tujuh bulan pertama 2020.

Emas secara luas dipandang sebagai jaminan terhadap percepatan kenaikan harga. Sejak awal tahun ini, kekhawatiran atas dampak buruk pandemi COVID-19 telah mendorong aliran dana ke aset safe-haven (aset berisiko rendah) produk-produk investasi emas, terutama ETF emas.

Menurut WGC, pada akhir Juli, ETF emas global telah mengalami arus masuk bersih selama delapan bulan berturut-turut. Hal ini membawa arus masuk bersih ETF emas dari tahun ke tahun menjadi sekitar 899 ton, melampaui rekor kenaikan tahunan sebelumnya sebesar 646 ton yang ditetapkan pada 2009.

ETF emas yang terdaftar di Amerika Utara mengalami arus masuk sebesar 118 ton pada Juli, merupakan lebih dari 70 persen dari arus masuk bersih bulanan global, sementara ETF emas yang terdaftar di Eropa, Asia dan kawasan lainnya masing-masing meningkat sebesar 40 ton, 4,9 ton dan 3,4 ton, data WGC menunjukkan.

Harga emas mencapai rekor tertinggi pada akhir Juli, membuat aset-aset yang dikelola ETF emas dan produk serupa berdiri pada 239 miliar dolar AS.

Baca juga: Waspada potensi inflasi akibat naiknya tiket pesawat dan harga emas
Baca juga: Harga emas anjlok 41 dolar, hentikan reli pemecahan rekor
Baca juga: Pegadaian: Investasi emas makin diminati masyarakat

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2020