Warga di lingkungan Kramat merasakan mata pedih, nafas sesak, kepala pening sekitar pukul 14.30 WIB, saat arah angin dari arah laut berhembus ke darat.
"Saat mau masak tiba tiba tercium bau menyengat terus mata terasa perih, nafas sesak dan kepala pening, saya nggak kuat tergeletak di dapur," kata Imas (24) yang sedang hamil sembilan bulan dirawat di Klinik Budi Merak bersama puluhan tetangga lainnya yang mengalami hal yang sama.
Ia menjelaskan, kejadian yang menimpanya dirinya itu berlangsung begitu cepat hanya dalam hitungan detik, selain Imas tiga anaknya juga mengalami hal yang sama.
Puluhan warga yang keracunan akibat menghirup kimia itu dibawa ke klinik Budi menggunakan kendaraan patroli milik Polsek Pulomerak, kendaraan PT Dover dan angkutan umum.
Dari data warga yang menjalani perawatan di klinik itu mencapai 63 orang.
Yeni, pasien yang dirawat di klinik itu juga mengaku saat kejadian tiba tiba matanya terasa perih disertai sesak nafas dan kepala pening.
"Rumah saya dengan Imas padahal jaraknya terpisah enam rumah dan rel kereta api," ujar dia sambil minum susu murni.
Kejadian warga Lingkungan Kramat mengalami keracunan kimia yang diduga berasal dari PT Dover yang memproduksi bahan pembuat lem bukan pertama kalinya, sebelumnya beberapa bulan ke belakang kejadian yang sama menimpa warga setempat.
Salah seorang karyawan PT Dover yang melakukan evakuasi terhadap warga tutup mulut ketika dikonfirmasi wartawan saat berada di Klinik Budi.
"Saya hanya melakukan tugas melakukan evakuasi warga ke klinik untuk mendapat pertolongan," ujar dia.
Sementara pihak Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Cilegon belum mengetahui penyebab puluhan warga keracunan itu.
"Tim kami dua orang sedang berada didalam kawasan pabrik untuk melakukan pemeriksaan," kata Nugroho dari BPLH Kota Cilegon.
Menurut Nugroho, PT Dover diantaranya memproduksi bahan kimia formaldehide dan bahan baku untuk membuat lem. (*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
